ULUMUL QURAN : SURAH DAN AYAT (PENGERTIAN, JUMLAH, PEMBAGIAN, DLL) TERLENGKAP


TUGAS TERSTRUKTUR

DOSEN PENGAMPU
Ulumul Quran (Lanjutan)


Dr. H. Abdul Basir, M.Ag
SURAT DAN AYAT DALAM AL-QURAN
 
Oleh Kelompok 4:

M. Yusri                                 [[1501211441]
Yusron Prayogi                     [1501211462]

Universitas Islam Negeri Antasari
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan Agama Islam
Banjarmasin
2018

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya kepada kita semua, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita baginda besar Nabi Muhammad SAW. karena beliaulah yang membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yang di terangi oleh iman, islam dan ikhsan.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan . karena itu sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapa Dr. H. Abdul Basir M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah ulumul Quran (lanjutan) yang mana telah membimbing kami dalam proses perkuliahan.
2.      Orang tua kami yang tak henti-hentinya memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan baik dari segi materi, maupun moral.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya, kami sangat mengharapakan kritik dan saran, guna untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang, semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita Amin.






Banjarmasin, 20 Maret 2018



       Kelompok 4


DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................                   i
DAFTAR ISI..........................................................................................                  ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang ............................................................................                  1
B.     Rumusan maslah  ........................................................................                  1
C.     Tujuan masalah............................................................................                  1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian surat & ayat...............................................................                  3
B.     Jumlah surat & ayat.....................................................................                  2
C.     Pengelompokan surat & ayat.......................................................                  5
D.    Surat/ayat Makiyah & Madaniyah..............................................                  8
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan......................................................................................                17
B.     Saran............................................................................................                17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................                19



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berbicara mengenai “Surat dan  Ayat” tentunya tidak bisa lepas dari Al qur-an, karena memang ini membahas mengenai hal itu. Surat dan ayat merupakan bagian-bagian dalam Al-Qur’an, yang mana Al-Qur’an memang tersusun dari surat dan ayat.
Dalam Al-Qur’an terdapat seratus empat belas (114) surat dan enam ribu dua ratus tiga puluh enam (6236) ayat. Jumlah ayat dalam setiap surat tidaklah sama, ada yang pendek, sedang dan panjang. Surat yang pendek dinamai Al Mufashsal, surat yang sedang dinamai Al Masani dengan jumlah ayat yang kurang dari seratus, dan Al miun dengan jumlah ayat lebih dari seratus, dan untuk surat yang panjang dinamai As-Sa’but Thiwal karena memang lebih panjang dari yang lain.
Surat/ayat yang diturunkan Allah tidaklah sekali turun, namun diturunkan dengan sedikit demi sedikit dan di tempat yang berbeda-beda yang kita kenal dengan sebutan Surat Makkiyah dan Surat Madaniyah.
B.           Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Surat dan Ayat?
2.      Berapa jumlah Surat dan Ayat dalam Al-Qur’an?
3.      Bagaimana pengelompokan Surat dan Ayat ?
4.      Apakah ciri-ciri dari Surat yang termasuk Makkiyah atau Madaniyah?
5.      Apa faedah mengetahui tentang Makkiyah dan Madaniyah?
C.          Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui arti dari Surat dan Ayat, serta jumlah dan bagaimana bagaimana Surat dan Ayat dikelompokkan.
2.      Bisa membedakan dan memahami Surat/Ayat yang termasuk Makkiyah dan yang termasuk Madaniyah serta mengerti faedah dari mempelajari perbedaan Makkiyah atau Madaniyah.
3.      Melengkapi tugas wajib individu mata kuliah Ulumul Quran lanjutan.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Surat dan Ayat
1.       Pengertian surat
surat yang jama’nya suwar, maknanya kedudukan, atau tempat yang tinggi, karena Al Qur-an diturunkan dari tempat yang tinggi , dinamai lah surat-suratnya dengan surat. Di dalam al-Quran ada sejumlah 23 surat yang dinamai dengan nama-nama yang tidak dijumpai di permulaan surat, seperti surat al-Baqarah dll.[1]
Surah Yang Diawali Dengan Dengan Huruf Hijaiyah
1
Al-Baqarah
الم
11
Thaaha
طه
21
Shaad
ص
2
Ali Imran
الم
12
Asy syu’ara
طسم
22
Fushiliatasy
حم
3
Al A’raaf
المص
13
An Naml
طس
23
Asy shuuraa
حم
4
Yunus
الر
14
Al-Qashash
طسم
24
Az-Zukhruf
حم
5
Yusuf
الر
15
Al-Ankabut
الم
25
Ad-Dukhan
حم
6
Ar-Ra’ad
المر
16
Ar-Rum
الم
26
Al-jatsiyah
حم
7
Ibrahim
الر
17
Luqman
الم
27
Al-ahqaf
حم
8
Al-hijr
الر
18
As-Sajadah
الم
28
Qaaf
ق
9
Maryam
كهيعص
19
Yasin
يس
29
Al-Qalam
ن
10
Hud
الر
20
Al-Mu’min
حم



Dua puluh sembilan surah al-Quran dimulai dengan huruf hija’y, dari mulai tiga huruf sampai lima huruf, 27 dari 29 surah tersebut di turunkan di madinah, dan 2 surah di turunkan di makkah. Jumlah huruf hijaiyah yang dijadikan  pembuka surah tersebut ada 14 huruf, yaitu: الف, لام, مىيم, راء, حاء, صاد, طاء, سين, هاء, ياء, عين, كاف, قاف, نون,




Az-Zamakhsyary berkata dalam tafsirnya, mengenai huruf-huruf ini ada beberapa penddapat. Pertama, nama surah. Kedua sumpah Allah. ketiga  disebut huruf-huruf itu supaya menarik perhatian orang yang mendengarkan al-Quran.
2.       Pengertian Ayat
Ayat menurut ilmu bahasa diartikan tanda. Terkadang diartikan pengajaran dan urusan yang mengherankan. Juga berarti sekumpulan manusia. Menurut istilah ahli tafsir adalah beberapa jumlah atau susunan perkataan yang mempunyai awal dan akhir yang dihitung suatu bagian dari surat.
Ayat-ayat al-Quran itu ada yang panjang dan ada yang pendek. Kebanyakan ayat-ayat yang panjang terdapat pada surat-surat yang panjang, sebagaimana ayat-ayat yang pendek terletak pada surah yang pendek pula.
Sepanjang ayat dalam al-Quran ialah ayat yang menerangkan tentang berhutang, ayat tersebut terdiri dari 28 kata , terletak dalam surang yang paling panjang pula yaitu surah Al-Baqarah.[2]
Adanya perselisihan ulama dalam menghitung ayat al-Quran, di sebabkan karena sebagian mereka memandang fawatih suwar suatu ayat tersendiri. Dan sebagian ulama yang lain tidan menjadikannya suatu ayat tersendiri.
B.     Jumlah Surat dan Ayat dalam Al-Qur’an
Al-Qur'an mengandung 114 (seratus empat belas) surat dan jumlah ayatnya 6.236 (enam ribu dua ratus tiga puluh enam).
Jumlah kosa kata menurut hitungan selnéan para ahli berjumlah 74.437( tujuh puluh empat ribu empat ratus tiga puluh tujuh), sedang huruf terdiri dari 325-345(t iga ratus dua puluh lima ribu tiga ratus empat puluh lima).
Menurut jumhur ulama kecuali golongan Syi'ah menetapkan bilangan surat sebanyak 114 (seratus empat belas). Sedangkan golongan Syi'ah menetapkan 116. Mereka memasukkan surat Qunut, yang dinamai surat Al-khal dan Al-Hafd.
Menurut pen-tahqiq-kan Abu Bakar Baqillany dalam kitab I'jaz al-Quran bahwa dua do'a qunut itu karena ditulis oleh Ubay di kulit al-Quran atau mushaf. Maka timbul persangkaan sebagian orang bahwa dua do’a qunut itu tidak lain dari dua surah. Padahal keindahan uslub doa itu berbeda dengan uslum al-Quran.dengan mebandingakan uslubnya dengan uslub al-Quran, tegaslah bahwa do’a qunut itu  bukan lafadz yang diterima dari Allah, hanya lafadz nabi sendiri. Walaupun diakui bahwa nabi mempunyai susunan bahasa yang indah, menarik dan fasih, namun tidak dapat menyamai uslub al-Quran dari Allah SWT.[3]
C.    Pengelompokan Surat dan Ayat
Para sahabat membagi membagi surat-surat Al-Qur’an menjadi 4 bagian:
1.      As-Sa’but Thiwal, surat yang panjang dan memang panjang dari yang lain. Ada tujuh surat yaitu: Al-Baqarah, Ali Imran, An Nisa, Al-Maidah, Al-An’am, Al-A’raf, dan Asy-syura.
2.      Al miun , surat-surat yang terdiri dari seratus ayat atau lebih, atau mendekati seratus ayat, seperti surat Hud 123 ayat, Yunus 109 ayat dan Yusuf 111 ayat.
3.      Al Masani, surat-surat yang kurang dari seratus ayat. Disebut Al Masani karena lebih banyak diulang daripada Al Tiwal maupun Al Masani seperti surat Luqman, As-Sajadah dan Al-Fath.
4.      Al Muufashsal, yaitu surat-surat yang pendek dalam Al-Qur’an. Surat pendek itu disebut Al muufashal karena banyaknya pemisah diantara surat-surat itu dengan basmalah. Al Mufashal dimulai dari surat Al Hujarat sampai akhir Al-Qur’an.
Al mufashal dibagi menjadi tiga:
a.     Thiwal, yaitu Mufashal yang panjang-panjang, dimulai dari surat Al-Hujarat sampai Al-Buruj.
b.     Ausath, yaitu Mufashal yang sedang, dimulai dari surat Al-Tariq sampai Al-Bayyinah.
c.     Qishar, yaitu Mufashal yang pendek-pendek dimulai dari surat Az-zalzalah sanpai An-Nas.[4]
D.    Surat/Ayat Makiyah dan Madaniyah
Pada umumnya, para ulama membagi macam-macam surah Al-Qur’an menjadi dua kelompok, yaitu surah Makkiyah dan Madaniyah. Mereka berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah masing-masing kelompoknya. Sebagian ulama mengatakan, bahwa surah Makkiyah ada 94 surah, sedang surah Madaniyah ada 20 surah, sebagian ulama lain mengatakan jumlah surah Makkiyah ada 84 dan Madaniyah ada 30.
Dr. Abdullah Syahatah dalam bukunya Al-Qur’an Wat Tafsir mengatakan surah-surah Al-Qur’an yang disepakati para ulama sebagai surah Makkiyah ada 82 dan Madaniyah ada 20. Sedang 12 surah lagi masih diperslisihkan status Makkiyah dan Madaniyahnya.[5]
Dalam pengertian ini terdapat empat teori yaitu:
1.       Teori geografis (Tempat)
Makkiyah adalah ayat-ayat yang turun di Makkah baik ketika Nabi Muhammad saw sudah ataupun sebelum hijrah ke Madinah. Sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang turun di Madinah dan sekitarnya. Menurut teori ini yaitu di daerah Badar, Quba, Uhud, dan lain-lain.
Kelebihan dari teori ini ialah rumusan pengertian makkiyah dan madaniyah ini jelas dan tegas. Semua ayat Al-Qur’an yang turun di Makkah dinamakan Makkiyah meskipun Nabi Muhammad sesudah hijrah ke Madinah. Sedangkan kelemahan teori ini ialah rumusannya tidak mampu mencakup seluruh ayat-ayat Al-Qur’an, karena terdapat jumlah ayat Al-Qur,an yang diturunkan di luar kawasan Makkah dan Madinah.[6]
2.      Teori subyektif (Orang)
Menurut teori ini, yang dinamakan Makkiyah ialah ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi khitab atau panggilan yang ditujukankepada orang-orang Makkah, dengan memakai kata “hai orang kafir dan wahai anak cucu Nabi Adam”.
Sedagkan yang dimaksud dengan Madaniyah adalah ayat-ayat Al-Quran yang berisi seruan atau panggilan kepada penduduk Madinah.Semua ayat yang dimulai dengan kata “wahai orang-orang yang beriman” termasuk Madaniyah.[7]
Kelebihan dari teori ini ialah rumusannya lebih mudah dimengerti. Sebab, dengan memakai kriteria khitab dan panggilan lebih nampak dan lebih cepat dikenal. adapun kelemahan dari teori ini ialah,rumusan kriterianya tidak dapat dijadikan batasan, karena bisa mencakup seluruh ayat Al-Qur’an. Serta rumusan kriterianya juga tidak dapat beerlaku secara menyeluruh, karena tidak semua ayat yang dimulai dengan panggilan : wahai umat manusia pasti makkiyah demikian pula yang dimulai dengan panggilan : wahai orang-orang yang beriman pasti madaniyah. Oleh karena itu teori ini tidak mudah dipegang dan dipertanggungjawabkan.[8]
3.      Teori historis (waktu)
Pengertian Makkiyah menurut teori ini adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan sebelum hijrah Nabi Muhammad saw. ke Madinah, meski turunnya ayat-ayat tersebut di luar Makkah, seperti yang diturunkan di Arafah, Mina, dan Hudaibiah.
Sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat yang diturunkan setelah hijrah Nabi Muhammad saw. ke Madinah meskipun turunnya di Makkah atau Madinah dan sekitarnya seperti ayat-ayat yang turun di Arafah, Badar, dan Uhud.
Kelebihaan teori ini, dinilai para ulama sebagai teori yang baik dan benar. Sebab teori ini mencakup keseluruhan ayat Al-Qur’an, tidak ada sebuah ayatpun yang tidak tercakup dalam rumusan teori ini. Tidak ada batasan turun sebelum atau sesudah hijrah Nabi Muhammad saw.[9]
4.      Teori konten analisis (Isi)
Pengertian Makkiyah menurut teori ini ialah ayat Al-Qur’an yang berisi tentang kisah-kisah para Nabi, Rasul dan umatnya pada masa lalu. Sedangkan madaniyah berisi ayat Al-Qur’an tentang hukum, hudud, taraid dan sebagainya.
Kelebihan dari teori ini adalah, bahwa kriterianya jelas dan mudah dipahami. Orang tinggal melihat tanda-tanda tertentu, nampak atau tidak dalam surat/ayat, sehingga demikian mudah menentukan.[10]
Kelemahannya, pelaksanaan pembedaan makkiyah dan madaniyah menurut teori ini tidak praktis. Sebab orang harus mempelajari dulu isi kandungan masing-masing ayat, baru bisa mengetahui kategorinya.
E.     Ciri-ciri Surat makkiyah dan madaniyah
Karakteristik umum surat makiyah adalah sebagai berikut.
1.      Setiap surat yang didalamnya mengandung “sajdah” .
2.      Setiap surat yang mengandung lafal Kalla. Lafal ini hanya terdapat dari separuh terakhir dari Al-Qur’an. Dan disebutkan sebanyak 33 kali dalam 15 surat.
3.      Setiap surat yang mengandung yaa ayyuhannaas dan tidak mengandung yaa ayyuhal ladziina aamanuu. Kecuali surah Al-hajj yang pada akhir suratnya terdapat yaa ayyuhalladziina aamanuu-rka’u wasjudu. Namun sebagian besar ulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah ayat makiyah.
4.      Setiap surat yang mengandung kisah para nabi dan umat terdahulu, kecuali surat Al-Baqarah.
5.      Setiap surat yang mengandung kisah Nabi Adam dan iblis kecuali surat Al-Baqarah.
6.      Setiap surat yang dibuka dengan huruf muqatha’ah atau hija’i, seperti alif laamm miim, alif laam raa, dan lain lain kecuali surah Al-Baqarah dan Ali Imran. Sedangkan surat Ra’ad masih diperselisihkan.[11]

Karakteristik umum surat atau ayat madaniyah adalah sebagai berikut.
1.      Setiap surat yang berisi kewajiban atau had.
2.      Setiap surat yang didalamnya disebutkan orang-orang munafik, kecuali surat Al-Ankabut. Al-Ankabut adalah surat makiyah Setiap surat yang didalamnya terdapat dialog dengan ahli kitab. Misalmya, seruan terhadap ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan ajakan kepada mereka untuk masuk islam.[12]

Adapun manfaat mengetahui ilmu makiyah dan madaniyah adalah sebagai berikut:
1.      Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Al-Qur’an, sebab pengetahuan mengenai tempat dan waktu turunya ayat dapat membantu memahami ayat-ayat tersebut dan menafsirkannya dengan tafsiran yang benar.
2.      Meresapi gaya bahasa Al-Qur’an dan memanfaatkannya dalam metode dakwah menuju jalan Allah, sebab setiap situasi mempunyai bahasa tersendiri.
3.      Mengetahui sejarah Nabi melalui ayat-ayat Al-Qur’an. Sebab turunnya wahyu sejalan dengan sejarah dakwah dan segala peristiwanya. Sesungguhnya, manfaat mengetahui madaniyah dan makiyah tidak hanya yang diuraikan diatas. Namun masih banyak lagi, diantaranya adalah dapat membedakan ayat yang nasikh dan mansukh, mengetahui sejarah hukum islam dan perkembangannya, meningkatkan keyakinan kita terhadap kebesaran, kesucian, dan keaslian Al-Qur’an.[13]


Table Urutan Turunnya Surat
Urutan Turun
Surat
No Surat
Jumlah Ayat
Kategori
1
Al 'Alaq
96
19
Makiyah
2
Al Qalam
68
52
Makiyah
3
Al Muzzammil
73
20
Makiyah
4
Al Muddatstsir
74
56
Makiyah
5
Al Faatihah
1
7
Makiyah
6
Al Lahab
111
5
Makiyah
7
At Takwir
81
29
Makiyah
8
Al A'laa
87
19
Makiyah
9
Al Lail
92
21
Makiyah
10
Al Fajr
89
30
Makiyah
11
Adh Dhuhaa
93
11
Makiyah
12
Al Insyirah
94
8
Makiyah
13
Al 'Ashr
103
3
Makiyah
14
Al 'Aadiyaat
100
11
Makiyah
15
Al Kautsar
108
3
Makiyah
16
At Takaatsur
102
8
Makiyah
17
Al Maa'uun
107
7
Makiyah
18
Al Kaafiruun
109
6
Makiyah
19
Al Fiil
105
5
Makiyah
20
Al Falaq
113
5
Makiyah
21
An Naas
114
6
Makiyah
22
Al Ikhlas
112
4
Makiyah
23
An Najm
53
62
Makiyah
24
Abasa
80
42
Makiyah
25
Al Qadr
97
5
Makiyah
26
Asy Syams
91
15
Makiyah
27
Al Buruuj
85
22
Makiyah
28
At Tiin
95
8
Makiyah
29
Al Quraisy
106
4
Makiyah
30
Al Qaari'ah
101
11
Makiyah
31
Al Qiyaamah
75
40
Makiyah
32
Al Humazah
104
9
Makiyah
33
Al Mursalat
77
50
Makiyah
34
Qaaf
50
45
Makiyah
35
Al Balad
90
20
Makiyah
36
Ath Thaariq
86
17
Makiyah
37
Al Qamar
54
55
Makiyah
38
Shaad
38
88
Makiyah
39
Al A'raaf
7
75
Makiyah
40
Al Jin
72
28
Makiyah
41
Yaa siin
36
83
Makiyah
42
Al Furqaan
25
77
Makiyah
43
Faathir
35
45
Makiyah
44
Maryam
19
98
Makiyah
45
Thaahaa
20
135
Makiyah
46
Al Waaqi'ah
56
96
Makiyah
47
Asy Syu'araa'
26
227
Makiyah
48
An Naml
27
93
Makiyah
49
Al Qashash
28
88
Makiyah
50
Al Israa'
17
111
Makiyah
51
Yunus
10
109
Makiyah
52
Huud
11
123
Makiyah
53
Yusuf
12
111
Makiyah
54
Al Hijr
15
99
Makiyah
55
Al An'aam
6
165
Makiyah
56
Ash Shaaffaat
37
182
Makiyah
57
Luqman
31
34
Makiyah
58
Saba'
34
54
Makiyah
59
Az Zumar
39
75
Makiyah
60
Al Mu'min
40
85
Makiyah
61
Fush shilat
41
54
Makiyah
62
Asy Syuraa
42
53
Makiyah
63
Az Zukhruf
43
89
Makiyah
64
Ad Dukhaan
44
59
Makiyah
65
Al Jaatsiyah
45
37
Makiyah
66
Al Ahqaaf
46
35
Makiyah
67
Adz Dzaariyaat
51
60
Makiyah
68
Al Ghaasyiyah
88
26
Makiyah
69
Al Kahfi
18
110
Makiyah
70
An Nahl
16
128
Makiyah
71
Nuh
71
28
Makiyah
72
Ibrahim
14
52
Makiyah
73
An Anbiyaa'
21
112
Makiyah
74
Al Mu'minun
23
118
Makiyah
75
As Sajdah
32
30
Makiyah
76
Ath Thuur
52
49
Makiyah
77
Al Mulk
67
30
Makiyah
78
Al Haaqah
69
52
Makiyah
79
Al Ma'aarij
70
44
Makiyah
80
An Nabaa'
78
40
Makiyah
81
An Naazi'aat
79
46
Makiyah
82
Al Infithaar
82
19
Makiyah
83
Al Insiqaaq
84
25
Makiyah
84
Ar Ruum
30
60
Makiyah
85
Al 'Ankabuut
29
69
Makiyah
86
Al Muthaffifiin
83
36
Makiyah
87
Al Baqarah
2
286
Madaniyah
88
Al Anfaal
8
75
Madaniyah
89
Ali 'Imran
3
200
Madaniyah
90
Al Ahzab
33
73
Madaniyah
91
Al Mumtahanah
60
13
Madaniyah
92
An Nisaa'
4
176
Madaniyah
93
Az Zalzalah
99
8
Madaniyah/ makiyah
94
Al Hadiid
57
29
Madaniyah
95
Muhammad
47
38
Madaniyah
96
Ar Ra'd
13
43
Madaniyah/ makiyah
97
Ar Rahmaan
55
78
Madaniyah/makiyah
98
Al Insaan
76
31
Madaniyah/ makiyah
99
Ath Thalaaq
65
12
Madaniyah
100
Al Bayyinah
98
8
Madaniyah/ makiyah
101
Al Hasyr
59
24
Madaniyah
102
An Nuur
24
64
Madaniyah
103
Al Hajj
22
78
Madaniyah
104
Al Munaafiquun
63
11
Madaniyah
105
Al Mujaadilah
58
22
Madaniyah
106
Al Hujuraat
49
18
Madaniyah
107
At Tahriim
66
12
Madaniyah
108
At Taghaabun
64
18
Madaniyah
109
Ash Shaff
61
14
Madaniyah
110
Al Jumu'ah
62
11
Madaniyah
111
Al Fath
48
29
Madaniyah
112
Al Maa-idah
5
120
Madaniyah
113
At Taubah
9
129
Madaniyah
114
An Nashr
110
3
Madaniyah



BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
surat yang jama’nya suwar, maknanya kedudukan, atau tempat yang tinggi, karena Al Qur-an diturunkan dari tempat yang tinggi , dinamai lah surat-suratnya dengan surat.
Menurut istilah ahli tafsir ayat adalah beberapa jumlah atau susunan perkataan yang mempunyai awal dan akhir yang dihitung suatu bagian dari surat.
Al-Qur'an mengandung 114 (seratus empat belas) surat dan jumlah ayatnya 6.236 (enam ribu dua ratus tiga puluh enam).
Jumlah kosa kata menurut hitungan selnéan para ahli berjumlah 74.437 (tujuh puluh empat ribu empat ratus tiga puluh tujuh), sedang huruf terdiri dari 325-345(t iga ratus dua puluh lima ribu tiga ratus empat puluh lima).
Para sahabat membagi membagi surat-surat Al-Qur’an menjadi 4 bagian:
1.      As-Sa’but Thiwal, surat yang panjang dan memang panjang dari yang lain.
2.      Al miun , surat-surat yang terdiri dari seratus ayat atau lebih, atau mendekati seratus ayat.
3.      Al Masani, surat-surat yang kurang dari seratus ayat.
4.      Al Muufashsal, yaitu surat-surat yang pendek dalam Al-Qur’an.
Pada umumnya, para ulama membagi macam-macam surah Al-Qur’an menjadi dua kelompok, yaitu surah Makkiyah dan Madaniyah.
Makkiyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan sebelum hijrah Nabi Muhammad saw. ke Madinah, meski turunnya ayat-ayat tersebut di luar Makkah.
Madaniyah adalah ayat-ayat yang diturunkan setelah hijrah Nabi Muhammad saw. ke Madinah meskipun turunnya di Makkah atau Madinah dan sekitarnya
B.     Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan tentang surat/ayat Makiyah & Madaniyah . Kami sarankan agar pembaca mencari referensi lain untuk menambah wawasan Anda. Kami mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan baik dalam segi tulisan, tanda baca, maupun kesalahan lainnya.


DAFTAR PUSTAKA
Abdul Djalal, 2000. Ulumul Qur’an, Surabaya : Dunia Ilmu.
Fajrul Munawir, 2005. Al-Quran, Yogyakarta: Pokja Akademik.
Hasbi Asyudieqi, 2002. Al-qur’an Tafsir Semarang: Pustaka Rizki Putra.
Manna Khalil Al-Qattan, 2009. (terj. Mudzakir), Studi Ilmu-Ilmu Quran, Bogor: PT. Pustaka Lentera Antarnusa.


[1] Hasbi Asyudieqi, Al-qur’an Tafsir (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2002)  h.49
[2] Ibid., h.51
[3] Ibid., h. 48-49
[4] Ibid., h. 49
[5] Al-qur’an wat tafsir, h. 31
[6] abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya : Dunia Ilmu. 2000.) h. 78
[7] Hasbi Ashshiddieqi, Al-qur’an Tafsir, 71-72
[8] Fajrul Munawir, Al-Quran, (Yogyakarta: Pokja Akademik, 2005). h. 16-17
[9] Ibid., h. 19
[10] Ibid h.19.
[11] Manna Khalil Al-Qattan, (terj. Mudzakir), Studi Ilmu-Ilmu Quran, (Bogor: PT. Pustaka Lentera Antarnusa, 2009), h. 86
[12] Ibid., 87
[13] Ibid, hal. 81-82

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian An-Nahyu, sighat-shigat An-Nahyu, kaidah-kaidah An-Nahyu

MAKALAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sistem pendidikan Islam di Indonesia