ULUMUL QURAN : SURAH DAN AYAT (PENGERTIAN, JUMLAH, PEMBAGIAN, DLL) TERLENGKAP
TUGAS TERSTRUKTUR
|
|
DOSEN PENGAMPU
|
Ulumul Quran (Lanjutan)
|
|
Dr. H. Abdul Basir, M.Ag
|
SURAT DAN AYAT DALAM AL-QURAN
Oleh Kelompok 4:
M. Yusri [[1501211441]
Yusron Prayogi [1501211462]
Universitas Islam Negeri Antasari
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan Agama Islam
Banjarmasin
2018
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan Agama Islam
Banjarmasin
2018
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunianya kepada kita semua, sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-nya
mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Sholawat
serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita baginda besar Nabi
Muhammad SAW. karena beliaulah yang membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju
zaman terang benderang yang di terangi oleh iman, islam dan ikhsan.
Dalam
penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan . karena
itu sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapa
Dr. H. Abdul Basir M.Ag selaku
dosen pengampu mata kuliah ulumul Quran (lanjutan) yang mana telah membimbing kami dalam proses perkuliahan.
2.
Orang
tua kami yang tak henti-hentinya memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan
baik dari segi materi, maupun moral.
Kami
sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya, kami sangat mengharapakan
kritik dan saran, guna untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi dimasa yang
akan datang, semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita Amin.
Banjarmasin, 20 Maret 2018
Kelompok 4
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang ............................................................................ 1
B.
Rumusan
maslah ........................................................................ 1
C.
Tujuan
masalah............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
surat & ayat............................................................... 3
B.
Jumlah
surat & ayat..................................................................... 2
C.
Pengelompokan
surat & ayat....................................................... 5
D.
Surat/ayat
Makiyah & Madaniyah.............................................. 8
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan...................................................................................... 17
B.
Saran............................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Berbicara mengenai “Surat dan
Ayat” tentunya tidak bisa lepas
dari Al qur-an, karena memang ini membahas mengenai hal itu. Surat dan
ayat merupakan bagian-bagian dalam Al-Qur’an, yang mana Al-Qur’an memang
tersusun dari surat dan ayat.
Dalam Al-Qur’an terdapat seratus
empat belas (114) surat dan enam ribu dua ratus tiga puluh enam (6236) ayat.
Jumlah ayat dalam setiap surat tidaklah sama, ada yang pendek, sedang dan
panjang. Surat yang pendek dinamai Al Mufashsal, surat yang sedang dinamai Al Masani dengan
jumlah ayat yang kurang dari seratus, dan Al miun dengan jumlah ayat
lebih dari seratus, dan untuk surat yang panjang dinamai As-Sa’but Thiwal karena
memang lebih panjang dari yang lain.
Surat/ayat yang diturunkan Allah
tidaklah sekali turun, namun diturunkan dengan sedikit demi sedikit dan di
tempat yang berbeda-beda yang kita kenal dengan sebutan Surat Makkiyah dan
Surat Madaniyah.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian Surat dan Ayat?
2.
Berapa jumlah Surat dan Ayat
dalam Al-Qur’an?
3.
Bagaimana pengelompokan Surat dan
Ayat ?
4.
Apakah ciri-ciri dari Surat yang
termasuk Makkiyah atau Madaniyah?
5.
Apa faedah mengetahui tentang
Makkiyah dan Madaniyah?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui arti dari Surat
dan Ayat, serta jumlah dan bagaimana bagaimana Surat dan Ayat dikelompokkan.
2.
Bisa membedakan dan memahami
Surat/Ayat yang termasuk Makkiyah dan yang termasuk Madaniyah serta mengerti
faedah dari mempelajari perbedaan Makkiyah atau Madaniyah.
3.
Melengkapi tugas wajib individu
mata kuliah Ulumul Quran lanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Surat dan Ayat
1.
Pengertian surat
surat yang jama’nya suwar, maknanya
kedudukan, atau tempat yang tinggi, karena Al Qur-an diturunkan dari tempat
yang tinggi , dinamai lah surat-suratnya dengan surat. Di dalam al-Quran ada sejumlah 23 surat yang dinamai dengan nama-nama
yang tidak dijumpai di permulaan surat, seperti surat al-Baqarah dll.[1]
Surah Yang Diawali Dengan
Dengan Huruf Hijaiyah
|
||||||||
1
|
Al-Baqarah
|
الم
|
11
|
Thaaha
|
طه
|
21
|
Shaad
|
ص
|
2
|
Ali Imran
|
الم
|
12
|
Asy syu’ara
|
طسم
|
22
|
Fushiliatasy
|
حم
|
3
|
Al A’raaf
|
المص
|
13
|
An Naml
|
طس
|
23
|
Asy shuuraa
|
حم
|
4
|
Yunus
|
الر
|
14
|
Al-Qashash
|
طسم
|
24
|
Az-Zukhruf
|
حم
|
5
|
Yusuf
|
الر
|
15
|
Al-Ankabut
|
الم
|
25
|
Ad-Dukhan
|
حم
|
6
|
Ar-Ra’ad
|
المر
|
16
|
Ar-Rum
|
الم
|
26
|
Al-jatsiyah
|
حم
|
7
|
Ibrahim
|
الر
|
17
|
Luqman
|
الم
|
27
|
Al-ahqaf
|
حم
|
8
|
Al-hijr
|
الر
|
18
|
As-Sajadah
|
الم
|
28
|
Qaaf
|
ق
|
9
|
Maryam
|
كهيعص
|
19
|
Yasin
|
يس
|
29
|
Al-Qalam
|
ن
|
10
|
Hud
|
الر
|
20
|
Al-Mu’min
|
حم
|
|
|
|
Dua puluh sembilan surah al-Quran dimulai dengan
huruf hija’y, dari mulai tiga huruf sampai lima huruf, 27 dari 29 surah
tersebut di turunkan di madinah, dan 2 surah di turunkan di makkah. Jumlah huruf
hijaiyah yang dijadikan pembuka surah
tersebut ada 14 huruf, yaitu: الف, لام, مىيم, راء, حاء, صاد, طاء, سين, هاء, ياء, عين, كاف,
قاف, نون,
Az-Zamakhsyary berkata dalam tafsirnya, mengenai
huruf-huruf ini ada beberapa penddapat. Pertama, nama surah. Kedua sumpah
Allah. ketiga disebut huruf-huruf itu
supaya menarik perhatian orang yang mendengarkan al-Quran.
2. Pengertian Ayat
Ayat menurut ilmu bahasa diartikan tanda.
Terkadang diartikan pengajaran dan urusan yang mengherankan. Juga berarti
sekumpulan manusia. Menurut istilah ahli tafsir adalah beberapa jumlah atau
susunan perkataan yang mempunyai awal dan akhir yang dihitung suatu bagian dari
surat.
Ayat-ayat al-Quran itu ada yang panjang dan ada
yang pendek. Kebanyakan ayat-ayat yang panjang terdapat pada surat-surat yang
panjang, sebagaimana ayat-ayat yang pendek terletak pada surah yang pendek
pula.
Sepanjang ayat dalam al-Quran ialah ayat yang
menerangkan tentang berhutang, ayat tersebut terdiri dari 28 kata , terletak
dalam surang yang paling panjang pula yaitu surah Al-Baqarah.[2]
Adanya perselisihan ulama dalam menghitung ayat
al-Quran, di sebabkan karena sebagian mereka memandang fawatih suwar suatu
ayat tersendiri. Dan sebagian ulama yang lain tidan menjadikannya suatu ayat
tersendiri.
B.
Jumlah Surat dan Ayat dalam
Al-Qur’an
Al-Qur'an
mengandung 114 (seratus empat belas) surat dan jumlah ayatnya 6.236 (enam ribu
dua ratus tiga puluh enam).
Jumlah
kosa kata menurut hitungan selnéan para ahli berjumlah 74.437( tujuh puluh
empat ribu empat ratus tiga puluh tujuh), sedang huruf terdiri dari 325-345(t
iga ratus dua puluh lima ribu tiga ratus empat puluh lima).
Menurut
jumhur ulama kecuali golongan Syi'ah menetapkan bilangan surat sebanyak 114
(seratus empat belas). Sedangkan golongan Syi'ah menetapkan 116. Mereka memasukkan
surat Qunut, yang dinamai surat Al-khal dan Al-Hafd.
Menurut
pen-tahqiq-kan Abu Bakar Baqillany dalam kitab I'jaz al-Quran bahwa dua do'a
qunut itu karena ditulis oleh Ubay di kulit al-Quran atau mushaf. Maka timbul
persangkaan sebagian orang bahwa dua do’a qunut itu tidak lain dari dua surah.
Padahal keindahan uslub doa itu berbeda dengan uslum al-Quran.dengan
mebandingakan uslubnya dengan uslub al-Quran, tegaslah bahwa do’a qunut
itu bukan lafadz yang diterima dari
Allah, hanya lafadz nabi sendiri. Walaupun diakui bahwa nabi mempunyai susunan
bahasa yang indah, menarik dan fasih, namun tidak dapat menyamai uslub al-Quran
dari Allah SWT.[3]
C.
Pengelompokan Surat dan Ayat
Para sahabat membagi membagi surat-surat
Al-Qur’an menjadi 4 bagian:
1. As-Sa’but Thiwal, surat yang panjang dan memang panjang dari yang
lain. Ada tujuh surat yaitu: Al-Baqarah, Ali Imran, An Nisa, Al-Maidah,
Al-An’am, Al-A’raf, dan Asy-syura.
2. Al miun , surat-surat yang terdiri dari seratus ayat atau
lebih, atau mendekati seratus ayat, seperti surat Hud 123 ayat, Yunus 109 ayat
dan Yusuf 111 ayat.
3. Al Masani, surat-surat yang kurang dari seratus ayat.
Disebut Al Masani karena lebih banyak diulang daripada Al Tiwal maupun Al
Masani seperti surat Luqman, As-Sajadah dan Al-Fath.
4. Al Muufashsal, yaitu surat-surat yang pendek dalam Al-Qur’an.
Surat pendek itu disebut Al muufashal karena banyaknya pemisah diantara
surat-surat itu dengan basmalah. Al Mufashal dimulai dari surat Al
Hujarat sampai akhir Al-Qur’an.
Al
mufashal dibagi menjadi tiga:
a.
Thiwal, yaitu Mufashal yang panjang-panjang,
dimulai dari surat Al-Hujarat sampai Al-Buruj.
b.
Ausath, yaitu Mufashal yang sedang, dimulai dari
surat Al-Tariq sampai Al-Bayyinah.
c.
Qishar, yaitu Mufashal yang pendek-pendek dimulai
dari surat Az-zalzalah sanpai An-Nas.[4]
D.
Surat/Ayat Makiyah dan Madaniyah
Pada umumnya, para ulama membagi macam-macam
surah Al-Qur’an menjadi dua kelompok, yaitu surah Makkiyah dan Madaniyah.
Mereka berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah masing-masing kelompoknya.
Sebagian ulama mengatakan, bahwa surah Makkiyah ada 94 surah, sedang surah
Madaniyah ada 20 surah, sebagian ulama lain mengatakan jumlah surah Makkiyah
ada 84 dan Madaniyah ada 30.
Dr. Abdullah Syahatah dalam bukunya Al-Qur’an
Wat Tafsir mengatakan surah-surah Al-Qur’an yang disepakati para ulama
sebagai surah Makkiyah ada 82 dan Madaniyah ada 20. Sedang 12 surah lagi masih
diperslisihkan status Makkiyah dan Madaniyahnya.[5]
Dalam pengertian ini terdapat empat teori yaitu:
1.
Teori geografis (Tempat)
Makkiyah adalah ayat-ayat yang turun di Makkah
baik ketika Nabi Muhammad saw sudah ataupun sebelum hijrah ke Madinah.
Sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang turun di Madinah dan
sekitarnya. Menurut teori ini yaitu di daerah Badar, Quba, Uhud, dan lain-lain.
Kelebihan dari teori ini ialah rumusan pengertian
makkiyah dan madaniyah ini jelas dan tegas. Semua ayat Al-Qur’an yang turun di
Makkah dinamakan Makkiyah meskipun Nabi Muhammad sesudah hijrah ke Madinah. Sedangkan
kelemahan teori ini ialah rumusannya tidak mampu mencakup seluruh ayat-ayat
Al-Qur’an, karena terdapat jumlah ayat Al-Qur,an yang diturunkan di luar
kawasan Makkah dan Madinah.[6]
2.
Teori subyektif (Orang)
Menurut
teori ini, yang dinamakan Makkiyah ialah ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi khitab
atau panggilan yang ditujukankepada orang-orang Makkah, dengan memakai kata
“hai orang kafir dan wahai anak cucu Nabi Adam”.
Sedagkan
yang dimaksud dengan Madaniyah adalah ayat-ayat Al-Quran yang berisi seruan
atau panggilan kepada penduduk Madinah.Semua ayat yang dimulai dengan kata
“wahai orang-orang yang beriman” termasuk Madaniyah.[7]
Kelebihan
dari teori ini ialah rumusannya lebih mudah dimengerti. Sebab, dengan memakai
kriteria khitab dan panggilan lebih nampak dan lebih cepat dikenal. adapun
kelemahan dari teori ini ialah,rumusan kriterianya tidak dapat dijadikan
batasan, karena bisa mencakup seluruh ayat Al-Qur’an. Serta rumusan kriterianya
juga tidak dapat beerlaku secara menyeluruh, karena tidak semua ayat yang
dimulai dengan panggilan : wahai umat manusia pasti makkiyah demikian pula yang
dimulai dengan panggilan : wahai orang-orang yang beriman pasti madaniyah. Oleh
karena itu teori ini tidak mudah dipegang dan dipertanggungjawabkan.[8]
3.
Teori historis (waktu)
Pengertian Makkiyah menurut teori ini adalah
ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan sebelum hijrah Nabi Muhammad saw. ke
Madinah, meski turunnya ayat-ayat tersebut di luar Makkah, seperti yang
diturunkan di Arafah, Mina, dan Hudaibiah.
Sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat yang
diturunkan setelah hijrah Nabi Muhammad saw. ke Madinah meskipun turunnya di
Makkah atau Madinah dan sekitarnya seperti ayat-ayat yang turun di Arafah,
Badar, dan Uhud.
Kelebihaan teori ini, dinilai para ulama sebagai
teori yang baik dan benar. Sebab teori ini mencakup keseluruhan ayat Al-Qur’an,
tidak ada sebuah ayatpun yang tidak tercakup dalam rumusan teori ini. Tidak ada
batasan turun sebelum atau sesudah hijrah Nabi Muhammad saw.[9]
4.
Teori konten analisis (Isi)
Pengertian Makkiyah menurut teori ini ialah ayat
Al-Qur’an yang berisi tentang kisah-kisah para Nabi, Rasul dan umatnya pada
masa lalu. Sedangkan madaniyah berisi ayat Al-Qur’an tentang hukum, hudud, taraid
dan sebagainya.
Kelebihan dari teori ini adalah, bahwa
kriterianya jelas dan mudah dipahami. Orang tinggal melihat tanda-tanda
tertentu, nampak atau tidak dalam surat/ayat, sehingga demikian mudah
menentukan.[10]
Kelemahannya, pelaksanaan pembedaan makkiyah dan
madaniyah menurut teori ini tidak praktis. Sebab orang harus mempelajari dulu
isi kandungan masing-masing ayat, baru bisa mengetahui kategorinya.
E.
Ciri-ciri Surat makkiyah dan madaniyah
Karakteristik umum
surat makiyah adalah sebagai berikut.
1. Setiap surat yang didalamnya mengandung “sajdah” .
2. Setiap surat yang mengandung lafal Kalla. Lafal ini hanya terdapat dari
separuh terakhir dari Al-Qur’an. Dan disebutkan sebanyak 33 kali dalam 15
surat.
3. Setiap surat
yang mengandung yaa ayyuhannaas dan tidak mengandung yaa
ayyuhal ladziina aamanuu. Kecuali surah Al-hajj yang pada akhir suratnya
terdapat yaa ayyuhalladziina aamanuu-rka’u wasjudu. Namun sebagian besar
ulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah ayat makiyah.
4. Setiap surat yang mengandung kisah para nabi dan umat terdahulu, kecuali
surat Al-Baqarah.
5. Setiap surat yang mengandung kisah Nabi Adam dan iblis kecuali surat
Al-Baqarah.
6. Setiap surat yang dibuka dengan huruf muqatha’ah atau hija’i, seperti alif
laamm miim, alif laam raa, dan lain lain kecuali surah Al-Baqarah dan Ali
Imran. Sedangkan
surat Ra’ad masih diperselisihkan.[11]
Karakteristik umum surat atau ayat madaniyah adalah sebagai berikut.
1. Setiap surat yang berisi kewajiban atau had.
2. Setiap surat yang didalamnya disebutkan orang-orang munafik, kecuali surat
Al-Ankabut. Al-Ankabut adalah surat makiyah Setiap surat yang didalamnya
terdapat dialog dengan ahli kitab. Misalmya, seruan terhadap ahli kitab dari
kalangan Yahudi dan Nasrani, dan ajakan kepada mereka untuk masuk islam.[12]
Adapun manfaat mengetahui ilmu makiyah dan madaniyah adalah sebagai
berikut:
1. Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Al-Qur’an, sebab pengetahuan
mengenai tempat dan waktu turunya ayat dapat membantu memahami
ayat-ayat tersebut dan menafsirkannya dengan tafsiran yang
benar.
2. Meresapi gaya bahasa Al-Qur’an dan memanfaatkannya dalam metode dakwah
menuju jalan Allah, sebab setiap situasi mempunyai bahasa tersendiri.
3. Mengetahui sejarah Nabi melalui ayat-ayat Al-Qur’an. Sebab turunnya wahyu
sejalan dengan sejarah dakwah dan segala peristiwanya. Sesungguhnya, manfaat
mengetahui madaniyah dan makiyah tidak hanya yang diuraikan diatas. Namun masih
banyak lagi, diantaranya adalah dapat membedakan ayat yang nasikh dan mansukh,
mengetahui sejarah hukum islam dan perkembangannya, meningkatkan keyakinan kita
terhadap kebesaran, kesucian, dan keaslian Al-Qur’an.[13]
Table
Urutan Turunnya Surat
|
||||
Urutan
Turun
|
Surat
|
No Surat
|
Jumlah
Ayat
|
Kategori
|
1
|
Al 'Alaq
|
96
|
19
|
Makiyah
|
2
|
Al Qalam
|
68
|
52
|
Makiyah
|
3
|
Al Muzzammil
|
73
|
20
|
Makiyah
|
4
|
Al Muddatstsir
|
74
|
56
|
Makiyah
|
5
|
Al Faatihah
|
1
|
7
|
Makiyah
|
6
|
Al Lahab
|
111
|
5
|
Makiyah
|
7
|
At Takwir
|
81
|
29
|
Makiyah
|
8
|
Al A'laa
|
87
|
19
|
Makiyah
|
9
|
Al Lail
|
92
|
21
|
Makiyah
|
10
|
Al Fajr
|
89
|
30
|
Makiyah
|
11
|
Adh Dhuhaa
|
93
|
11
|
Makiyah
|
12
|
Al Insyirah
|
94
|
8
|
Makiyah
|
13
|
Al 'Ashr
|
103
|
3
|
Makiyah
|
14
|
Al 'Aadiyaat
|
100
|
11
|
Makiyah
|
15
|
Al Kautsar
|
108
|
3
|
Makiyah
|
16
|
At Takaatsur
|
102
|
8
|
Makiyah
|
17
|
Al Maa'uun
|
107
|
7
|
Makiyah
|
18
|
Al Kaafiruun
|
109
|
6
|
Makiyah
|
19
|
Al Fiil
|
105
|
5
|
Makiyah
|
20
|
Al Falaq
|
113
|
5
|
Makiyah
|
21
|
An Naas
|
114
|
6
|
Makiyah
|
22
|
Al Ikhlas
|
112
|
4
|
Makiyah
|
23
|
An Najm
|
53
|
62
|
Makiyah
|
24
|
Abasa
|
80
|
42
|
Makiyah
|
25
|
Al Qadr
|
97
|
5
|
Makiyah
|
26
|
Asy Syams
|
91
|
15
|
Makiyah
|
27
|
Al Buruuj
|
85
|
22
|
Makiyah
|
28
|
At Tiin
|
95
|
8
|
Makiyah
|
29
|
Al Quraisy
|
106
|
4
|
Makiyah
|
30
|
Al Qaari'ah
|
101
|
11
|
Makiyah
|
31
|
Al Qiyaamah
|
75
|
40
|
Makiyah
|
32
|
Al Humazah
|
104
|
9
|
Makiyah
|
33
|
Al Mursalat
|
77
|
50
|
Makiyah
|
34
|
Qaaf
|
50
|
45
|
Makiyah
|
35
|
Al Balad
|
90
|
20
|
Makiyah
|
36
|
Ath Thaariq
|
86
|
17
|
Makiyah
|
37
|
Al Qamar
|
54
|
55
|
Makiyah
|
38
|
Shaad
|
38
|
88
|
Makiyah
|
39
|
Al A'raaf
|
7
|
75
|
Makiyah
|
40
|
Al Jin
|
72
|
28
|
Makiyah
|
41
|
Yaa siin
|
36
|
83
|
Makiyah
|
42
|
Al Furqaan
|
25
|
77
|
Makiyah
|
43
|
Faathir
|
35
|
45
|
Makiyah
|
44
|
Maryam
|
19
|
98
|
Makiyah
|
45
|
Thaahaa
|
20
|
135
|
Makiyah
|
46
|
Al Waaqi'ah
|
56
|
96
|
Makiyah
|
47
|
Asy Syu'araa'
|
26
|
227
|
Makiyah
|
48
|
An Naml
|
27
|
93
|
Makiyah
|
49
|
Al Qashash
|
28
|
88
|
Makiyah
|
50
|
Al Israa'
|
17
|
111
|
Makiyah
|
51
|
Yunus
|
10
|
109
|
Makiyah
|
52
|
Huud
|
11
|
123
|
Makiyah
|
53
|
Yusuf
|
12
|
111
|
Makiyah
|
54
|
Al Hijr
|
15
|
99
|
Makiyah
|
55
|
Al An'aam
|
6
|
165
|
Makiyah
|
56
|
Ash Shaaffaat
|
37
|
182
|
Makiyah
|
57
|
Luqman
|
31
|
34
|
Makiyah
|
58
|
Saba'
|
34
|
54
|
Makiyah
|
59
|
Az Zumar
|
39
|
75
|
Makiyah
|
60
|
Al Mu'min
|
40
|
85
|
Makiyah
|
61
|
Fush shilat
|
41
|
54
|
Makiyah
|
62
|
Asy Syuraa
|
42
|
53
|
Makiyah
|
63
|
Az Zukhruf
|
43
|
89
|
Makiyah
|
64
|
Ad Dukhaan
|
44
|
59
|
Makiyah
|
65
|
Al Jaatsiyah
|
45
|
37
|
Makiyah
|
66
|
Al Ahqaaf
|
46
|
35
|
Makiyah
|
67
|
Adz Dzaariyaat
|
51
|
60
|
Makiyah
|
68
|
Al Ghaasyiyah
|
88
|
26
|
Makiyah
|
69
|
Al Kahfi
|
18
|
110
|
Makiyah
|
70
|
An Nahl
|
16
|
128
|
Makiyah
|
71
|
Nuh
|
71
|
28
|
Makiyah
|
72
|
Ibrahim
|
14
|
52
|
Makiyah
|
73
|
An Anbiyaa'
|
21
|
112
|
Makiyah
|
74
|
Al Mu'minun
|
23
|
118
|
Makiyah
|
75
|
As Sajdah
|
32
|
30
|
Makiyah
|
76
|
Ath Thuur
|
52
|
49
|
Makiyah
|
77
|
Al Mulk
|
67
|
30
|
Makiyah
|
78
|
Al Haaqah
|
69
|
52
|
Makiyah
|
79
|
Al Ma'aarij
|
70
|
44
|
Makiyah
|
80
|
An Nabaa'
|
78
|
40
|
Makiyah
|
81
|
An Naazi'aat
|
79
|
46
|
Makiyah
|
82
|
Al Infithaar
|
82
|
19
|
Makiyah
|
83
|
Al Insiqaaq
|
84
|
25
|
Makiyah
|
84
|
Ar Ruum
|
30
|
60
|
Makiyah
|
85
|
Al 'Ankabuut
|
29
|
69
|
Makiyah
|
86
|
Al Muthaffifiin
|
83
|
36
|
Makiyah
|
87
|
Al Baqarah
|
2
|
286
|
Madaniyah
|
88
|
Al Anfaal
|
8
|
75
|
Madaniyah
|
89
|
Ali 'Imran
|
3
|
200
|
Madaniyah
|
90
|
Al Ahzab
|
33
|
73
|
Madaniyah
|
91
|
Al Mumtahanah
|
60
|
13
|
Madaniyah
|
92
|
An Nisaa'
|
4
|
176
|
Madaniyah
|
93
|
Az Zalzalah
|
99
|
8
|
Madaniyah/ makiyah
|
94
|
Al Hadiid
|
57
|
29
|
Madaniyah
|
95
|
Muhammad
|
47
|
38
|
Madaniyah
|
96
|
Ar Ra'd
|
13
|
43
|
Madaniyah/ makiyah
|
97
|
Ar Rahmaan
|
55
|
78
|
Madaniyah/makiyah
|
98
|
Al Insaan
|
76
|
31
|
Madaniyah/ makiyah
|
99
|
Ath Thalaaq
|
65
|
12
|
Madaniyah
|
100
|
Al Bayyinah
|
98
|
8
|
Madaniyah/ makiyah
|
101
|
Al Hasyr
|
59
|
24
|
Madaniyah
|
102
|
An Nuur
|
24
|
64
|
Madaniyah
|
103
|
Al Hajj
|
22
|
78
|
Madaniyah
|
104
|
Al Munaafiquun
|
63
|
11
|
Madaniyah
|
105
|
Al Mujaadilah
|
58
|
22
|
Madaniyah
|
106
|
Al Hujuraat
|
49
|
18
|
Madaniyah
|
107
|
At Tahriim
|
66
|
12
|
Madaniyah
|
108
|
At Taghaabun
|
64
|
18
|
Madaniyah
|
109
|
Ash Shaff
|
61
|
14
|
Madaniyah
|
110
|
Al Jumu'ah
|
62
|
11
|
Madaniyah
|
111
|
Al Fath
|
48
|
29
|
Madaniyah
|
112
|
Al Maa-idah
|
5
|
120
|
Madaniyah
|
113
|
At Taubah
|
9
|
129
|
Madaniyah
|
114
|
An Nashr
|
110
|
3
|
Madaniyah
|
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
surat yang jama’nya suwar, maknanya kedudukan, atau tempat yang
tinggi, karena Al Qur-an diturunkan dari tempat yang tinggi , dinamai lah
surat-suratnya dengan surat.
Menurut istilah ahli tafsir ayat adalah beberapa jumlah atau susunan
perkataan yang mempunyai awal dan akhir yang dihitung suatu bagian dari surat.
Al-Qur'an
mengandung 114 (seratus empat belas) surat dan jumlah ayatnya 6.236 (enam ribu
dua ratus tiga puluh enam).
Jumlah
kosa kata menurut hitungan selnéan para ahli berjumlah 74.437 (tujuh puluh
empat ribu empat ratus tiga puluh tujuh), sedang huruf terdiri dari 325-345(t
iga ratus dua puluh lima ribu tiga ratus empat puluh lima).
Para sahabat membagi membagi surat-surat
Al-Qur’an menjadi 4 bagian:
1. As-Sa’but Thiwal, surat yang panjang dan memang panjang dari yang
lain.
2. Al miun , surat-surat yang terdiri dari seratus ayat atau
lebih, atau mendekati seratus ayat.
3. Al Masani, surat-surat yang kurang dari seratus ayat.
4. Al Muufashsal, yaitu surat-surat yang pendek dalam Al-Qur’an.
Pada umumnya, para ulama membagi macam-macam surah Al-Qur’an menjadi dua
kelompok, yaitu surah Makkiyah dan Madaniyah.
Makkiyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan sebelum hijrah Nabi
Muhammad saw. ke Madinah, meski turunnya ayat-ayat tersebut di luar Makkah.
Madaniyah adalah ayat-ayat yang diturunkan setelah hijrah Nabi Muhammad
saw. ke Madinah meskipun turunnya di Makkah atau Madinah dan sekitarnya
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan
tentang surat/ayat Makiyah & Madaniyah . Kami sarankan agar pembaca mencari referensi lain untuk menambah wawasan
Anda. Kami mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan baik dalam segi tulisan, tanda baca, maupun kesalahan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul
Djalal, 2000. Ulumul Qur’an, Surabaya : Dunia Ilmu.
Fajrul Munawir, 2005. Al-Quran, Yogyakarta:
Pokja Akademik.
Hasbi Asyudieqi, 2002. Al-qur’an Tafsir Semarang:
Pustaka Rizki Putra.
Manna Khalil
Al-Qattan, 2009. (terj. Mudzakir), Studi
Ilmu-Ilmu Quran, Bogor: PT. Pustaka Lentera Antarnusa.
[2] Ibid., h.51
[3] Ibid.,
h. 48-49
[5] Al-qur’an
wat tafsir, h. 31
[6] abdul
Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya : Dunia Ilmu. 2000.) h.
78
[7] Hasbi
Ashshiddieqi, Al-qur’an Tafsir, 71-72
[11] Manna Khalil
Al-Qattan, (terj. Mudzakir), Studi
Ilmu-Ilmu Quran, (Bogor: PT. Pustaka Lentera Antarnusa, 2009), h. 86
[12] Ibid., 87
[13] Ibid, hal. 81-82
Komentar
Posting Komentar