JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN



 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata media berasal dari bahasa latin MEDIUS  yang secara harfiah berarti ‘tengah’ atau ‘pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara wasaail atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Eli (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis foto grafis, atau elektronis, untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali infomasi visual atau verbal. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming (1987:234) adalah alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjuk fungsi atau campur perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Di samping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, telivisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
Kemudian media yang membawa maksud-maksud pengajaran tentang agama Islam yang berdasarkan Al-Quran dan Hadist maka disebut media pembelajaran Al-Quran dan Hadist.



B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah klasifikasi media pembelajaran?
2. Apa sajakah jenis-jenis media pembelajaran?
3. Bagaimana Implementasi media pembelajaran pada Al-Quran dan Hadist?



















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Jenis-jenis Media Pembelajaran
Sebagai seorang guru, sebaiknya anda mengikuti perkembangan teknologi khususnya yang terkait dengan media pembelajaran. Sehingga paling tidak kita bisa lebih mengenalnya. Beberapa jenis media tentu pernah anda gunakan, beberapa jenis yang lain mungkin juga sudah anda kenal meskipun belum pernah menggunakannya dalam pembelajaran. Jenis media mana yang akan kita gunakan, sangat tergantung pada kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
Ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran. Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat, model penampang, model susun, model kerja, diorama dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film, penggunaan OHP dan lain-lain. Keempat, penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.
Penggunaan media di atas tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan perannya dalam membantu mempertinggi proses pengajaran.[1]
Berikut beberapa jenis alat yang dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran:
1.   Media cetakan.
Media cetakan merupakan bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi. Seperti buku teks atau buku ajar, majalah, koran, brosur, dan selebaran. Buku pelajaran mempunyai nilai tertentu yaitu, membantu guru merealisasikan kurikulum, memudahkan kontinuitas pelajaran, dapat dijadikan pegangan dan sebagainya.
2.   Media pajang
Media pajang merupakan media yang umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil. Media ini meliputi :
a.  Papan tulis. Media pajang yang paling sederhana dan hampir selalu tersedia adalah papan tulis. Papan tulis memiliki nilai tertentu, seperti penyajian bahan dapat dilakukan secara jelas, kesalahan tulisan mudah diperbaiki, dapat merangsang anak untuk aktif, dapat menarik perhatian. Penggunaan papan tulis memerlukan keterampilan menulis dan kerajinan membersihkannya.
b.  Flip chart, penyajian flip chart  sangat menguntungkan untuk informasi visual seperti kerangka pikiran, diagram, bagan/chart, atau grafik karena dengan mudah karton-karton lebar yang disusun sebelum penyajian dibuka dan dibalik dan jika perlu dapat ditunjukan kembali kemudian.
c.  Papan magnet, merupakan papan pamer yang terdiri dari permukaan baja tipis yang dilapisi magnet. Objek dan informasi yang ingin ditunjukan /dipamerkan diletakkan di atas karton yang dibelakangnya terdapat magnet kecil sehingga dengan mudah karton itu ditempelkan ke papan magnet dan dipindah-pindahkan.
d.  Papan kain Flannel, adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flannel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar juga dapat ditempel huruf dan angka-angka. Papan Buletin (Bulletin Board) adalah media yang langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan bulletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.
f. Pameran, merupakan kumpulan berbagai objek dan display yang dirancang untuk membentuk satu kesatuan demi tujuan pengejaran.
g.  Peta dan Globe. Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang :
1) Keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai, gunung-gunung, dan bentuk-bentuk daratan serta perairan lainnya;
2)  Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat lain;
3)  Data-data budaya dan kemasyarakatan seperti populasi atau bahasa/adat istiadat;
4) Data-data ekonomi, seperti hasil pertanian, industri  atau perdagangan internasional.[2]
a.       Media Grafis
Media grafis termasuk media visual yang berfugsi untuk menyalurkan pesan dari sumber penerima pesan ke penerima pesan (reserver), dimana pesan dituangkan melalui lambang atau simbol komunikasi visual.
Media grafis mempunyai jenis macam-macam, sebagai berikut:
1.      Media Bagan (Chart)
Media bagan/ chart adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang – lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang.
2.      Grafik (Graph)
Grafik merupkan gambar sederhana yang disusun menurut prinsip matematika, dengan menggunakan data berupa angka-angka. Grafik mengandung ide, objek, dan hal-hal yang dinyatakan dengan simbol dan disertai dengan keterangan-keterangan secara singkat.
3.      Media Diagram
Diagram merupakan susunan garis-garis dan menyerupai peta daripada gambar.
4.      Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok, poster hendaknya dibuat dengan gambar dekoratif dan huruf yang jelas.
5.      Karikatur dan Kartun
Karikatur dan kartun merupakan garis yang dicoret dengan spontan yang menekankan kepada hal-hal yang dianggap penting, beda antara poster dan karikatur terletak pada karikatur kadang-kadang lebih menggigit dan krisit.
6.      Media Gambar/foto
7.      Media Komik
Karakteristik dari media visual adalah unsur-unsur terdiri dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Media visual terbagi dua, yaitu : media visual non-proyeksi dan media visual proyeksi.[3]
b.      Media tanpa proyeksi tiga dimensi
1.      Benda sebenarnaya
2.      Model
3.      Peta dan Globe
4.      Mock-up
5.      Boneka
6.      Topeng[4]
c.       Media Visual Dua Dimensi
Media visual dua dimensi merupakan media yang bersifat elektronik yang diproyeksikan dan terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Penggunaan media ini memerlukan aliran listrik untuk dapat menggerakkan pemakaiannya. Ada beberapa jenis media visual dua dimensi ini, antara lain; overhead proyektor, slide, flimstrip, microfon, dan opaque.
1.      Overhead proyektor (OHP)
OHP adalah lampu proyektor yang memiliki lensa pada projection head di bagian atas OHP yang berfungsi untuk membawa potret gambar  ke layar (screen).
2.      Slide
3.      Flim strip
d.      Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengar, di mana pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata maupun bahasa lisan) maupun non verbal. Ada jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio ini antara lain; 1) Radio, 2) Alat perekam pita magnetik, 3) piringan hitam, dan 4) laboratorium bahasa.
1.      Radio
Merupakan alat elektronik yang digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual. Kemudian sebagai media pendidikan dan pengajaran yang cukup efektif.
2.      Alat perekam pita magnetik
Kaset tipe recorder adalah alat perekam yang menggunakan pita dalam kaset. Pita tersebut digulung-gulung pada kumparan yang berada dalam kotak yang disebut kaset.
3.      Piringan hitam
4.      Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa untuk mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya.
e.       Media Audio Visual Gerak
Media audio visual gerak dapat berupa; film bersuara atau gambar hidup dan televisi. Berikut ini jenis jenis media audio visual gerak
1.      Flim bersuara (vidio).
2.      Televisi.[5]
f.       Multimedia
Multimedia merupakan penggabungan dua atau lebih format media yang terpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video. Multimedia merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit.[6]

B.     Klasifikasi Media Pembelajaran
Seperti  diuraikan pada bagian terdahulu bahwa media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis, kemudian lahir teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikro prosesor yang melahirkan pemakian komputer dan kegiatan interaktif (Seels & Richey, 1994).
Dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada bidang elektronik tentunya dapat memperkaya sumber dan media pembelajaran seperti: radio, foto, film, slide, video, komputer. Sebelumnya hanya dapat kita jumpai adanya media sederhana seperti: model, gambar, bagan, dan sebagainya.
Pada era teknologi media tampil dalam berbagai jenis dan format (modul cetak, film, TV, video, slide, program radio dan komputer) masing-masing memiliki ciri-ciri dan kemampuannya sendiri.
Dengan bertambahnya jenis media maka timbul pemikiran untuk mengadakan pengelompokan atau klasifikasi media pembelajaran berdasarkan tujuan pemakaian dan karakteristik tiap jenis media, maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

A.    Media Pembelajaran Menurut Bentuk Bendanya
Media pembelajaran menurut bentuk bendanya dapat diklasifikasi Media menurut bentuk menjadi dua bagian yaitu: media dua dan tiga dimensi. Media dua dimensi yaitu media yang berbentuk bidang datar, hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Yang termasuk dalam kelompok media pembelajaran dua dimensi antara lain: gambar dengan berbagai jenis, grafik, peta, poster, bagan, (tabel, organisasi, arus, pohon, balikan, lipatan, silsilah), atlas, surat kabar, majalah, kliping, kartun, sketsa, foto dan buku-buku. Salah satu media pembelajaran dua dimensi yang sering digunakan adalah media grafis, yaitu media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata, dan gambar-gambar. Bentuk media pembelajaran dua dimensi ada yang langsung dapat digunakan dalam pembelajaran ada yang langsung dapat digunakan alat-alat bantu untuk menyesuaikannya.
Secara umum alat-alat visual dua dimensi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan misalnya: gambar diatas kertas atau karton, gambar yang diproyeksikan dengan opaque proyektor, lembaran balik, gralik, diagram, bagan, poster, gambar hasil cetak saring dan foto.
2. Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang transparan misalnya: slide, film strip, lembaran transparan untuk overhead proyektor
Media dua dimensi yaitu media yang berbentuk bidang datar, hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Yang termasuk dalam kelompok media pembelajaran dua dimensi antara lain: gambar, grafik, peta, poster, kartun, sketsa, dan foto.
Gambar memiliki beberapa jenis, yaitu: stick figure, sketsa, gambar bentuk, illustrasi, foto, poster, flash card, folder, kartun, dan karikatur.
Sedangkan media tiga dimensi adalah media yang berbentuk isi (volume) memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi, atau media yang dalam bentuk model. Yang termasuk dalam media tiga dimensi antara lain : objek, model, mock-up, globe, diaroma, dan Specimen. Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah model dan objek.
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah model dan boneka. Model adalah tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, atau terlalu ruwet untuk dibawa kedalam kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya.

B.  Media Pembelajaran Menurut Perangkatnya
Dalam pembicaraan tentang media, kita menjumpai beberapa istilah yang terkait dengan perangkat media yaitu “materials” (bahan media), “equipment"  (peralatan), “hardware” (perangkat keras) dan “software" (perangkat lunak).
Keempat istilah itu mempunyai arti yang berbeda, tetapi semuanya adalah nama dari komponen media pembelajaran. Biasanya istilah materials dihubungkan dengan equipment dan istilah perangkat keras dikaitkan dengan perangkat lunak.  Karena itu, jika media pembelajaran diklasifikasikan menurut perangkatnya dapat dibedakan menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
“Hardware” dan “software” adalah istilah yang pada mulanya dipakai oleh pengusaha komputer, namun kemudian diperluas penggunaannya untuk semua jenis media pembelajaran.
Software atau perangkat lunak adalah isi pesan yang disimpan pada material. Media pembelajaran yang termasuk perangkat lunak, misalnya isi pesan yang disimpan pada transparan OHP, kaset audio, kaset video, film, slide dan sebagainya.
Hardware atau perangkat keras adalah peralatan untuk menyampaikan pesan yang disimpan pada materials untuk disampaikan kepada audien. Media pembelajaran yang termasuk dalam perangkat keras, misalnya proyektor, OHP, Proyektor film video, tape recorder, proyektor slide, kamera, komputer dan sebagainya.

C. Media Pembelajaran Menurut Indera Penerimanya
Media pembelajaran menurut indera penerimanya terbagi atas: media visual dan media audio.
Media visual yaitu media yang pesannya hanya dapat diamati dengan Media menurut indera indera penglihatan. Media ini merupakan jenis media yang mempunyai informasi secara visual, tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun gerak misalnya: gambar, foto, grafik, dan poster.
Media audio yaitu media yang menghasilkan pesan hanya dengan suara saja. Jenis media ini juga hanya memanipulasikan kemampuan-kemampuan suara semata-mata, misalnya: radio, tape recorder, labotorium bahasa.
Ada juga media yang sekaligus dapat diamati dengan indera penglihatan dan pendengaran. Media pembelajaran jenis ini disebut dengan media audio visual. Media audio visual dapat didefinisikan sebagai media yang dapat menghasilkan pesan, yang kesannya dapat dilihat dan didengar. Media ini merupakan media yang paling lengkap, karena menggunakan kemampuan audio visual dan gerak. Yang termasuk media audio visual misalnya: televisi, video, proyektor film bersuara, slide bersuara.
Alat-alat audio visual adalah alat-alat yang audible artinya dapat didengar dan alat-alat yang visible artinya dapat dilihat. Alat-alat audio visual gunanya adalah untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif yang biasa digunakan baik dalam pembelajaran, penerangan dan penyuluhan.
Pada zaman kemajuan elektronik sekarang ini, alat-alat audio visual sangat banyak digunakan. Alat-alat tersebut dirasakan sangat berguna dalam mencapai tujuan pembelajaran secara efektif, namun dalam penggunaan alat tersebut memerlukan keterampilan dan kemahiran tertentu. Oleh karena itu efektifitas penggunaan alat tersebut dalam pembelajaran sangat tergantung dari ketepatan materi, rancangan media dan kemampuan menggunakannya.

D. Media Pembelajaran Menurut Cara Kerjanya
Media pembelajaran menurut cara kerjanya diklasifikasikan menjadi 2 yaitu media proyektabel dan non proyektabel
Media proyektabel yaitu media yang cara kerjanya dengan menggunakan sistem proyeksi. Media dengan proyeksi ialah jenis media yang penggunaannya memakai proyektor, misalnya: slide proyektor, opaque proyektor, overhead proyektor dan segala jenis film.
Media non proyektabel yaitu media yang dapat diamati tanpa menggunakan sistem proyeksi dan langsung dapat diamati. Media non proyektor adalah jenis media yang penggunaannya tanpa proyektor dan mempunyai ukuran panjang, lebar, tebal dan tinggi. Misalnya berbagaijenis model, diorama, globe dan sebagainya.

E. Media Pembelajaran Menurut Sifatnya
Media pembelajaran menurut sifatnya diklasifikasikan menjadi media bergerak dan media diam
1. Media yang dapat bergerak yaitu media yang dapat menghasilkan pesan/gambar yang dapat bergerak, misalnya: gambar hidup/bergerak yang terlihat pada gambar yang ada di film gambar pada video/televisi.
Media bergerak bisa dibedakan menjadi: media audio visual gerak, media audio semi gerak dan media visual gerak.
Media audio visual gerak adalah merupakan media yang paling lengkap, karena menggunakan kemampuan audio visual dan gerak. Mislanya film bersuara, rekaman video, film TV, holografi.
Media audio semi gerak yakni jenis yang memiliki kemampuan menampilkan suara disertai gerakan titik secara linear, jadi tidak dapat menampilkan gerakan nyata secara utuh, misalnya tulisan jauh.
Media visual gerak yaitu jenis media yang memiliki kemampuan seperti juga golongan pertama kecuali penampilan suara misalnya film bisu, film slide tanpa suara dan fim video tanpa suara.
2. Media diam yaitu pesan yang diperoleh dari media tersebut hanya diam saja tidak bergerak. Media ini disampaikan dalam bentuk visual artinya hanya dapat dilihat, karena itulah media ini juga bisa disebut media visual diam yang merupakan jenis media yang mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara visual, tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun gerak. Yang termasuk klasiflkasi media jenis ini misalnya: gambar dari film slides, gambar dari transparan pada OHP, film rangkai, halaman cetak, video file, dan microform.

F. Media Pembelajaran Menurut Kelompok Penggunanya
Media Pembelaiaran menurut kelompok penggunanya dibedakan menjadi media individual, media kelompok, media kelompok besar.
Media individual yaitu media tersebut hanya dapat digunakan secara perorangan/individu. Sebagai contoh misalnya: mikroskop, lensa, kamera.
Media kelompok artinya media tersebut dapat digunakan secara perorangan juga dapat digunakan secara kelompok, misalnya segala jenis media paparan (papan tulis, papan planel, gabus, magnetik), seperangkat OHP, slide dan film.
Media kelompok besar yaitu media tersebut dapat digunakan oleh kelompok masa yang lebih besar, misalnya penyuluhan dilapangan dengan menggunakan film lebar dan pengeras suara dan televisi umum.
Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan (individual), kelompok/kelas atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang pebelajar atau audiens untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan sumbangan material). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai dan emosi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok pebelajar/audiens. lsi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, pebelajar biasanya bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidak setujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan intruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan pebelajar, baik dalam benak atau mental maupun dalam aktifitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara Iebih sistematis dan psikologis dilihat dari prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan pebelajar/siswa.[7]
Kemudian dari berbagai bentuk perkembangan yang muncul dari berbagai aspek, maka muncullah usaha-usaha penataan berupa pengelompokan atau pengklasifikasian media menurut kesamaan ciri ataupun karakteristiknya. Pengklasifikasian atau penggolongan dilakukan untuk mempermudah mempelajari jenis media, karakter dan kemampuan suatu media. Beberapa bentuk pengklasifikasian media yaitu sebagai berikut :
1.      Taksonomi Menurut Rudy Bretz
Bretz mengidentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok, yaitu suara, visual dan gerak. Visual dibedakan menjadi tiga, yaitu gambar, garis (line graphic) dan simbol yang merupakan kontinium  dari bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Di samping itu, Bretz juga membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam (recording) sehingga terdapat 8 klasifikasi media : (1) media audio visual gerak, (2) media audio visual diam, (3) media audio semi-gerak, (4) media visual gerak, (5) media visual diam, (6) media semi-gerak, (7) media audio, dan (8) media cetak.
2.      Taksonomi menurut Briggs
Taksonomi ini lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan dari media itu sendiri, yaitu kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas pembelajaran, bahan dan transmisinya. Briggs mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu : objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai, film, televisi dan gambar.
3.      Taksonomi menurut Gagne
Tanpa menyebutkan jenis dari masing-masing medianya, Gagne membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media ini kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut tingkatan hierarki belajar yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih-ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.[8]
4.   Berdasarkan perkembangan teknologi
Media pembelajaran dapat dikelompokkan kedalam 4 kelompok, yaitu (1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual, (3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan tekhnologi oleh Seels & Glasgow (1990:181-183) dibagi dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.
Pilihan Media Tradisional
a.       Visual diam yang diproyeksikan; proyeksi opaque (tak-tembus pandang), proyeksi overhead, slide, flimstrips
b.      Visual yang tak diproyeksi; gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info, papan-bulu
c.       Audio; Rekaman piringan, Pita kaset, reel, cartridge
d.      Penyajian Multimedia; Slide plus suara (tape), Multi-image
e.       Visual dinamis yang diproyeksikan; Flim, Televisi, Vidio
f.       Cetak; Buku teks, Modul, teks terprogram, Workbook, Majalah ilmiah, berkala, Lembaran lepas (hand-out)
g.      Permainan; Teka-teki, Simulasi, Permainan papan
h.      Realia; Model, Specimen (contoh), Manipulatif (peta, boneka)
1.      Pilihan media teknologi mutakhir
a.       Media berbasis telekomunikasi; Teekonferen, Kuliah jarak jauh
b.      Media berbasis mikro prosesor; Computer assisted intruction, Permaian komputer, Sistem tutor intelejen, Interaktif, Hypermedia, Compact (vidio) disc.[9]
Jadi dengan memahami berbagai kiasifikasi media pembelajaran, maka akan mempermudah guru (pembelajar) untuk memilih media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang tepat sesuai dengan tujuan, materi serta kemampuan dan karakteristik siswa, sangat menunjang keefektifan serta efisiensi proses pembelajaran.

C.    Media Pembelajaran Pada Al-Quran Hadist.
Dari berbagai jenis-jenis dan klasifikasi media pembelajaran yang sudah kita ketahui di atas, pada dasarnya semua jenis media pembelajaran dapat di gunakan dalam pembelajaran apapun termasuk pembelajaran Al-Quran dan Hadist, tergantung iklim kelas dan materi yang di sampaikan. Yaitu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pemahaman peserta didik.
Berikut media pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran Al-Quran dan Hadist:
1.      Media grafis termasuk media visual, sebagaiamana halnya media yang lain media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual.
a.       Gambar/foto :
b.      Sketsa :
c.       Teks :
d.      Graphics :
e.       Animasi :
2.      Media visual dua dimensi
a.       Vidio :
b.      Film strip :
c.       Slide :
3.      Media audio
a.       Radio
b.      Rekaman
4.      Media audio visual gerak
a.       Vidio
b.      Flim strip
5.      multimedia





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setelah mengetahui jenis-jenis dan klasifikasi media pembelajaran Al-Quran dan Hadist, maka dapat disimpulkan jika jenis-jenis media pembelajaran meliputi; jenis alat sebagai media pembelajaran yaitu : media cetakan, media pajang. kemudian media grafis (visual), visual dua dimensi, visual tiga dimensi, audio, audio visual gerak.
Kemudian klasifikasi media pembelajaran meliputi; media pembelajaran menurut bentuk bendanya, media pembelajaran menurut perangkatnya, media pembelajaran menurut indera penerimanya, media pembelajaran menurut cara kerjanya, media pembelajaran menurut sifatnya, media pembelajaran menurut kelompok penggunanya, pengklasifikasian media menurut kesamaan ciri ataupun karakteristiknya menurut para ahli yaitu; taksonomi menurut Rudy Bretz, taksonomi menurut Briggs, taksonomi menurut Gagne. kemudian Klasifikasi media berdasarkan perkembangan tekhnologi; Pilihan Media Tradisional, Pilihan media teknologi mutakhir
B.     Kritik dan saran
Demikian makalah media pembelajaran Al-Quran dan Hadist yang dapat kami paparkan. Semoga bermanfa’at. Dan tentunya makalah ini tidak terlepas dari kesalahan, kekurangan, dan kekeliruan, oleh karena itu kami memeohon kritik dan saran yang bersifat membangun guna memperbaiki makalah selanjutnya.












Daftar Pustaka

Arsyad, Azhar . Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996.
Asnawir, Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Asnawir, Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Asyhar, Rayandra. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada, 2010.
Ramli, Muhammad. Media dan tekologi pembelajaran. Banjarmasin: Antasari Press, 2012.
Jennah, Rodhatul. Media Pembelajaran. Banjarmasin: Antasari Press, 2009.
Nana, Sudjana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru,1997.





[1] Nana Sudjana, Ahmad Rivai. Media Pengajaran. (CV. Sinar Baru. Bandung:1997), h. 3-4.
[2] http://abahmuda.blogspot.co.id/2014/04/klasifikasi-dan-jenis-jenis-media.html
[3] Rayandra Asyhar. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. (Gaung Persada. Jakarta. 2010), h. 61.
[4] Muhammad Ramli. Media dan tekologi pembelajaran. ( Antasari Press. Banjarmasin. 2012), h.17.
[5] Asnawir, Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. (Ciputat Pers, Jakarta: 2002), h. 57-103.
[6] http://fatimahsukses21.blogspot.com/2012/11/klasifikasi-dan-karakteristik-media.html.
[7] Rodhatul Jennah. Media Pembelajaran. (Antasari Press, Banjarmasin: 2009), h. 12.
[8] Asnawir, Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. (Ciputat Pers, Jakarta: 2002) hlm.28-31
[9] Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. (PT RajaGrafindo Persada. Jakarta:1996), h. 29-35.

Komentar

  1. saya suka dengan kirimiman anda.mohon ijin saya jadikan refrensi ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian An-Nahyu, sighat-shigat An-Nahyu, kaidah-kaidah An-Nahyu

MAKALAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sistem pendidikan Islam di Indonesia