MANAJEMEN KELAS: Pendekatan Dalam Managemen Kelas




TUGAS TERSTRUKTUR
DOSEN PENGAMPU
Managemen Kelas
M. Adli Nurul Ihsan, M.Pd.I



Pendekatan Dalam Managemen Kelas



DISUSUN OLEH
KELOMPOK : 2

Herliana
Siti Raihana
Riko Akbar
Ihsan Khairani
:
:
:
:
1501210269
1501211403
1501211454
1501210380




INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Peran seorang guru pada pengelolaan kelas sangat penting khususnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Hal itu karena secara prinsip, guru memegang dua tugas sekaligus masalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan kelas. Masalah pengajaran berkaitan dengan segala usaha untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan masalah pengelolaan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian pendekatan dalam managemen kelas?
2.      Apa saja pendekatan dalam managemen kelas?

C.    Tujuan Masalah
1.      Mengetahui apa pengertian pendekatan dalam managemen kelas
2.      Mengetahui apa saja pendekatan dalam managemen kelas







BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pendekatan Managemen Kelas
Pendekatan : adalah usaha / upaya dalam rangka aktivitas yang dilakukan untuk mengadakan hubungan dengan sesuatu yang menjadi objeknya (siswa) melalui interaksi timbal balik.
Managemen kelas :  pengelolaan, penyelenggaraan, keterlaksanaan penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan [1]
Pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam managemen kelas akan sangat dipengaruhi oleh pandangan guru tersebut terhadap tingkah laku siswa, dan situasi kelas pada waktu seorang siswa melakukan penyimpangan. Keharmonisan hubungan guru dan siswa, tingginya kerjasama di antara siswa tersimpul dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas.
Pendekatan yang dipilih guru senantiasa diselaraskan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. pendekatan pada dasarnya dielompokkan menjadi dua yaitu pendekatan managerial dan pendekatan psikologikal. Tetapi dalam makalah ini yang dibahas hanya pendekatan dalam kelompok managerial.

B.     Macam-macam Pendekatan Dalam Managemen Kelas
(A). Pendekatan manajerial
Upaya penyelenggaraan pembelajaran dengan menitikberatkan pada upaya guru untuk mengatur dan mengorganisasikan  sesuai dengan persepsi guru terhadap siswa, dengan kata lain pendekatan ini dipilih berdasar orientasi guru dan ketercapaian target kurikulum yang harus diselesaikan, pendektan ini meliputi:
1.      Pendekatan kekuasaan atau otoriter
Pendekatan otoriter adalah pendekatan yang menempatkan guru dalam peranan menciptakan dan memelihara ketertiban di kelas dengan menggunakan strategi pengendalian. Guru otoriter bertindak untuk kepentingan siswa dengan menerapkan disiplin yang tegas. Bila timbul masalah-masalah yang merusak ketertiban atau kedisiplinan kelas, maka perlu adanya pendekatan dengan:
-          Perintah dan larangan
Baik perintah maupun larangan dapat diterapkan atas dasar generalisasi masalah-masalah pengelolaan kelas tertentu. Seorang guru dalam melaksanakan perintah dan larangan bersikap reaktif, namun jangkauannya hanya terbatas pada masalah-masalah yang timbul sewaktu-waktu saja.
-          Penekanan dan penguasaan
Penekanan dan penguasaan ini banyak mementingkan pada diri guru, banyak memerintah, menyuruh bahkan mengomeli. Bila dalam menghadapi masalah pengelolaan kelas menggunakan pendekatan penguasaan dan penekanan, maka memungkinkan siswa untuk diam, tertib karena takut dan tertekan hatinya. Meskipun demikian, pendekatan ini kurang tepat karena kurang toleransi, dan kurang bijaksana.
-          Penghukuman dan pengancaman
Penghukuman muncul dalam berbagai bentuk tingkah laku antara lain penghukuman dengan kekerasan, dengan larangan bahkan pengusiran, memaksa siswa untuk meminta maaf kepada seseorang dihadapan siswa lain, memaksa dengan tuntunan tertentu ataupun dengan ancaman-ancaman lain. Pendekatan semacam ini termasuk penanganan yang kurang tepat, karena sifat otoriter kurang manusiawi.

2.      Pendekatan Intimidasi/ Ancaman
Pendekatan intimidasi adalah penekanan pendekatan yang memandang managemen kelas sebagai proses pengendalian perilaku siswa. bentuk-bentuk intimidasi itu seperti hukuman yang kasar, paksaan, ancaman, serta menyalahkan. Pendekatan intimidasi berguna dalam situasi tertentu dengan menggunakan teguran keras. Peran guru disini adalah menggiring peserta didik berperilaku sesuai dengan keinginan guru sehingga mereka merasa takut untuk melanggarnya. Pendekatan intimidasi berguna dalam situasi tertentu dengan menggunakan teguran keras. Teguran keras adalah perintah yang diberikan pada situasi tertentu dengan maksud untuk segera menghentikan perilaku peserta didik yang menyimpang. Sekalalipun pendekatan ini secara luas dan ada manfaatnya, terdapat banyak kecaman terhadap pendekatan ini.
Penggunaan pendekatan ini hanya bersifat pemecahan masalah secara sementara dan hanya menangani gejala masalahnya, bukan masalah itu sendiri. Kelemahan yang timbul dari penerapan pendekatan ini adalah tumbuhnya sikap bermusuhan dan hancurnya hubungan antara guru dan siswa.

3.      Pendekatan Permisif
Pengelolaan pendekatan permisif disini diartikan sebagai suatu proses untuk membantu siswa agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah untuk meningkatkan kebebasan siswa. Campur tangan guru hendaknya seminimal mungkin dan guru hendaknya juga berperan sebagai pendorong untuk mengembangkan potensi siswa secara penuh. Peranan pendekatan ini bertentangan langsung dengan dengan pendekatan intimidasi. Esensi pendekatan terletak pada peran guru memaksimalkan kebebasan peserta didik, membantu peserta didik merasa bebas melakukan apa yang mereka mau. Pendekatan permisif sedikit penganjurnya.  Pendekatan ini kurang menyadari bahwa sekolah dan kelas adalah sistem sosial yang memiliki pranata-pranata sosial. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa pendekatan permisif dalam bentuknya yang murni tidak produktif diterapkan dalam situasi atau lingkungan sekolah dan kelas. Para peserta didik sebaiknya memperoleh kesempatan secara psikologi memikul resiko yang aman, mengatur kegiatan sekolah sesuai cakupannya, mengembangkan kemampuan memimpin diri sendiri, dan tanggung jawab sendiri. [2]






4.      Pendekatan Resep / Buku masak
Pendekatan buku masak adalah pendekatan berbentuk rekomendasi berisi daftar hal yang harus dilakuan atau yang harus tidak dilakukan oleh seorang guru apabila  mengahadapi berbagai tipe masalah managemen kelas tanpa banyak berfikir lagi.
Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang tertulis dalam resep.

5.      Pendekatan instruksional
Managemen kelas melalui pendekatan ini mengacu pada tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Dengan demikian peranan guru adalah merencanakan dengan teliti, cermat dengan pelajaran yang baik, kegiatan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap siswa. Pendekatan instruksional dalam managemen kelas memandang perilaku instruksional guru agar mempunyai potensi untuk mencapai tujuan utama managemen kelas, yaitu mencegah timbulnya masalah.
Cukup banyak contoh yang membuktikan bahwa kegiatan belajar-mengajar yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik adalah faktor utama dalam pencegahan timbulnya masalah managemen kelas. Sebaliknya banyak kenyataan yang mendukung pendirian bahwa kegiatan belajar-mengajar yang direncanakan dan dilaksanakan dengan tidak baik adalah penyebab utama timbulnya masalah managemen kelas.
Perilaku instruksional mempunyai potensi mencapai dua tujuan utama managemen kelas, yaitu:
1.      Mencegah timbulnya masalah managerial
2.      Memecahkan masalah managerial


Para pengembang pendekatan instruksional menyarankan kepada guru untuk memperhatikan hal-hal berikut:
1.      Menyampaikan kurikulum dan pelajaran yang menarik, relevan dan sesuai agar tidak ada perilaku menyimpang dari siswa
2.      Menerapkan kegiatan yang efektif, kemampuan guru mengatur arus dan tempo kelas oleh banyak orang sehingga mencegah siswa melainkan mengahadapi tugasnya. Kegiatan guru yang tidak efektif, misalnya yang bertele-tele, meloncat-loncat akan mengundang perilaku siswa untuk menyimpang.
3.      Menyajikan kegiatan daftar rutin kelas adalah kegiatan sehari-hari yang perlu dipahami dan dilakukan oleh siswa di kelas, kegiatan ini disampaikan oleh guru kepada siswa pada awal pertemuan dikelas.
4.      Memberikan pengarahan yang jelas adalah kegiatan mengkomunikasikan harapan-harapan yang diingingkan oleh guru. Misalnya melalui instruksi yang jelas, sederhana, ringkas sistematis dan tepat sasaran.
5.      Menggunakan dorongan yang bermakna suatu proses dimana guru berusaha menunjukkan minat yang sungguh-sungguh terhadap perilaku siswa yang menunjukkan tanda-tanda kebosanan dan keresahan.
6.      Memberikan bantuan mengatasi rintangan adalah bentuk pertolongan yang diberikan oleh guru untuk membantu siswa mengahadapi persoalan yang mematahkan semangat, pada saat mereka benar-benar memerlukan
7.      Mengatur kembali struktur situasi atau mengerjakan tugas dengan cara lain.









BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam managemen kelas akan sangat dipengaruhi oleh pandangan guru tersebut terhadap tingkah laku siswa, dan situasi kelas pada waktu seorang siswa melakukan penyimpangan.
Macam-macam pendekatan managemen kelas dalam kelompok managerial:
1.      Pendekatan otoriter : kekuasaan
2.      Pendekatan intimidasi : ancaman
3.      Pendekatan permisif : kebebasan
4.      Pendekatan buku masak : rekomendasi daftar
5.      Pendekatan instruksional : pendirian / peranan guru dalam merencanakan secara cermat












DAFTAR PUSTAKA
Al-Barry, M. Dahlan. Pius A., Kamus ilmiah Populer (Surabaya:Arkola,1994).
Rahman, Maman Managemen Kelas. (Muara Bulian:2001)
www.google.com


[1] Pius A. Partanto, M. Dahlan al-Barry, Kamus ilmiah Populer (Surabaya:Arkola,1994) hal.434
[2] Maman, Rahman. Managemen Kelas. (Muara Bulian:2001)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian An-Nahyu, sighat-shigat An-Nahyu, kaidah-kaidah An-Nahyu

MAKALAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sistem pendidikan Islam di Indonesia