perkembangan filsafat dari masa kemasa
TUGAS
TERSTRUKTUR
|
|
DOSEN
PENGAMPU
|
Pengantar Filsafat
|
|
Muhammad Iqbal S.Th.I., M.Th.I
|
LAHIRNYA
FILSAFAT DAN PERKEMBANGANNYA DARI MASA KE MASA
Oleh:
Yusron Prayogi [1501211462]
Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan Agama Islam
Banjarmasin
2015
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan Agama Islam
Banjarmasin
2015
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Awal Mula
Lahirnya Filsafat
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu
filosofis,yang berasal dari kata philosofein yang berarti mencintai
kebijaksanaan, kata tersebut juga berasal dari kata yunani philosophis yang
berasal dari kata kerja phillein yang berarti mencintai atau philia yang
bererti kearifan. dari kata tersebut lahirlah kata Inggris philosopy yang
biasanya di terjemahkan sebagai “cinta kearifan”.
Filsafat pertamakali lahir di Yunni kira-kira
abad ke 7 S.M. Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan
tidak di daerah yangberadab seperti Babilonia, Yueda (Israel), dan Mesir.
Jawabannya sederhana: di Yunani tidak seperti di daerah lain-lainya tidak ada
kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas. filsafat berawal
dari orang-orangYunani yang mula-mula berfilsafat di barat mengatakan bahwa
filsafat timbul karena ketakjuban. Ketakjuban disini adalah ketakjuban
menyaksikan keindahan dan kerahasiaan alam semesta ini lantas menimbulkan
keinginan untuk mengetahuinya. Berhadapan dengan alam yang indah, luas,
bagus,dan ajaib pada saat-saat malam hari, timbul di hati mereka keinginan
untuk mengetahui rahasia alam ini.
Manusia yunani pertama-tama mencoba
menerangkan dunia dengan kejadian-kejadian yang menyertainya secara mitologis
dan lepas dari kontrol rasio. Selanjutnya semuanya itu kemudian di terangkan
dan di susun secara sistematis karana dengan mencari suatu keseluruhan yang sistematis, mereka
mampu mengerti hubungan antara mite itu dan menyingkirkan mite yang tidak tidak
dapat di cocokkan dengan mite yang lain.
Pemikiran mitologis tersebut di kaitkan dengan
pemikiran keagamaan. Alasan mereka adalah,karena mahluk-makhluk merupakan dasar
alam, maka makhluk-makhaluk itu perlu di puja dan di sembah. Akibat dari
berkembangnya kesusasteraan Yunani dan masuknya ilmu pengetahuan serta
hilangnya kepercayaan akan kebenaran yang di berikan oleh pemikiran keagamaan,
peran mitologi kemudian secara perlahan-lahan di gantikan oleh logos
(rasio/ilmu).
Pada saat inilah, para filosof kemudian
mencoba memandang dunia dengan cara yang lain yang belum pernah di praktekan
sebelumnya, yaitu perfikir secara ilmiah. Dari mencari keterangan tentang alam
semesta, mereka melepaskan diri dari hal-hal yang mistis cyang secara turun-temurun
di wariskan oleh tradisi. Dan selanjutnya mereka mulai berfikir sendiri. Di
balik kejadian yang di amati secara umum, mereka mulai mencari suatu keterangan
yang memungkinkan mereka mampu mengerti kejadian-kejadian itu. Dalam artian
inilah, mulai ada kesaran untuk mendekati problem dan kejadian alam semesta
secara logis dan rasional. Sebab hanya dengan cara semacam ini, terbukalah
kemungkinan bagi pertanyaan-pertanyaaan lain dan penilaian serta kritik dalam
memahami alam semesta. Semangat inilah yang memunculkan filosof-filosof pada
zaman Yunani. Filsafat dan ilmu menjadi satu.
Dalam tradisi filsafat barat, di kenal dengan
adanya pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. Tema tema
tersebut adalah: ontologi, epistimologi, dan aksiologi.
·
Tema pertama adalah ontologi. Ontologi membahas tentang masalah “keberadaan”
sesuatu yang dapat di lihat dan di bedakan secara empiris (kasat mata),
misalnya tentang keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya.
·
Tema kedua adalah epistimologi. Epistimologi adalah tema yang mengkaji tentang
pengetahuan (epistime secara harfiah berarti pengetahuan). Epistimologi
membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta
kebenaran suatu pengetahuan.
·
Tema ketiga adalah aksiologi. Aksiologi yaitu tema yang membahas tentang
masalah nilai atau norma sosial yang berlaku pada kehidupan manusia atau nilai
sosial.
B. Perkembangan
filsafat dari masa ke masa
a. Zaman pra
Yunani kuno
Pada masa ini manusia masih menggunakan batu sebagai
peralatan. Oleh karena itu, zaman pra Yunani kuno di sebut juga zaman batu yang
berkisar antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun. Antara abad ke-15 sampai
6 SM, manusia telah menemukan besi, tembaga, dan perak untuk berbagai
peralatan. Abad ke 15 sebelum masehi peralatan besi di gunakan pertama kali di
Irak, tidak di Eropa atau di tiongkok.
Pada abad ke-6 SM di Yunani muncul lahirnya filsafat.
Timbulnya filsafat di tempat itu di sebut peristiwa ajaib (the greek miracle).
Ada beberapa faktor yang sudah mendahilui dan seakan-akan mempersiapkan
lahirnya filasat di Yunani.
Pada bangsa Yunani, seperti juga pada bangsa-bangsa di
sekitarnya, terdapat satu mitologi yang kaya dan luas. Mitologi dapat di anggap
sebagai perintis yang mendahului filsafat, karena mite-mite sudah merupakan
percobaan untuk mengerti. Mite-mite sudah memberikan jawaban atas pertanyaan
yang hidup dalam hati manusia: dari mana dunia kita?, dari mana kejadian alam?,
melalui mite-mite, manusia mencari keterangan tentang asal-usul alam semesta
dan tentang kejadia-kejadian yang berlangsung di dalamnya. Mite jenis pertama
mencari keterangan tentang asal usul
alam semesta sendiri biasanya di sebut mite kosmogonis, sedangkan mite jenis ke
dua yang mencari keterangan tentang asal usul serta sifat kejadian dalam alam
semesta di sebut mite kosmologis. Khusus pada bangsa Yunani ialah mereka
mengadakan beberapa usaha untuk menyusun mite-mite yang di ceeritakan oleh
rakyat menjadi keseluruhan yang sistematis. Dalam usaha itu sudah tampaklah
sifat rasional pada bangsa Yunani. Karena dengan mencari keseluruhan yang
sistematis, mereka sudah menyatakan keinginan untuk mengerti hubungan mite-mite
satu sama lain dan menyingkirkan mite-mite yang tidak dapat di cocokkan dengan
mite yang lain.
Komentar
Posting Komentar