REMEDIAL TEACHING (PENGAJARAN PERBAIKAN)


TUGAS TERSTRUKTUR

DOSEN PENGAMPU
Psikologi pendidikan


Drs. H. Suryagiri M,Pd

          REMEDIAL TEACHING (PENGAJARAN PERBAIKAN)

Oleh:
Aprilia                                    [1501210258]
Dia Soparina                          [1501210263]
Taufik                                    [1501211461]
Yusron Prayogi                     [1501211462]

Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan Agama Islam
Banjarmasin
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di zaman era modernisasi seperti sekarang ini dalam dunia pendidikan membutuhkan seorang pendidik yang berkualitas yang tidak hanya memiliki kemampuan dalam mengajar namun mereka juga mampu memberikan motivasi jika anak didik mengalami down misalnya nilainya jeblok. Sebagai seorang calon pendidik yang bijak seyogyanya kita harus mengenal karakteristik anak didik kita. Karakteristik anak didik sangatlah beraneka ragam dan memiliki potensi yang berbeda-beda maka seharusnya sebagai calon pendidik, kita mampu mengarahkan dan memberikan motivasi kepada anak didik kita agar dapat menemukan skill mereka. Jangan sampai kita sebagai calon pendidik, kita acuh tak acuh terhadap kemampuan dan potensi mereka. Pemikiran ini tentunya sangatlah keliru karena ini akan menyebabkan anak didik kita menjadi malas dan tidak bersemangat apalagi jika nilai-nilai dalam sekolah mereka jeblok.
Untuk itu sebagai calon pendidik, jika ada nilai anak didik kita yang nilainya jeblok. Maka kita harus memberikan waktu kita untuk anak didik tersebut misalnya dengan memberikan pengajaran remedial dan pendekatan-pendekatan yang tentunya dapat memotivasi agar anak didik kita lebih giat dalam belajar. Dengan adanya problem-problem seperti itu maka, kami menyusun makalah yang berjudul  Pendekatan dan metode dalam pengajaran remedial”. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan dapat menjadi wacana bagi kita calon pendidik yang professional.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian remedial teaching?
2.      Apa sajakah bentuk-bentuk pelaksanaan remedial teaching?
3.      Apa sajakah prinsip-prinsif remidial teaching?
4.      Apa perbedaan pengajaran biasa dengan remedial teaching?
5.      Apa sajakah metode dalam remedial teaching?
6.      Apa saja pendekatan dalam remedial teaching?
C.    Tujuan penulisan
1.      Untuk memenuhi tugas terstruktur dari dosen
2.       Untuk mengetahui  pengertian remedial teaching
3.      Untuk  mengetahui bentuk-bentuk pelaksanaan remedial teaching
4.      Untuk  mengetahui  prinsip-prinsif remidial teaching
5.      Untuk mengetahui perbedaan pengajaran biasa dengan remedial teaching
6.      Untuk mengetahui metode dalam remedial teaching
7.      Untuk mengetahui pendekatan dalam remedial teaching



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian remedial teaching
Dalam kamus bahasa indonesia yang mendefinisikan bahwa remedial dan teaching. Berasal dari dua kata remedial yang berarti bahwa: pertama hubungan dengan perbaikan, pengajaran bagi murid yang hasil belajarnya jelek. Kedua, remedial berarti bersifat menyembuhkan.[1] Sedangkan teaching yang berarti pengajaran dalam kamus bahasa indonesia yang berarti: proses perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan, perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar.[2] Dengan demikian yang dimaksud pengajaran remedial adalah suatu bentuk pengajaran yang berbentuk perbaikan, atau suatu bentuk pengajaran yang membuat menjadi baik.
Adapun pengertian remedial teaching menurut Ischak S.W dan Warji R. adalah salah satu bentuk pemberian bantuan, yaitu pemberian bantuan dalam proses belajar mengajar yang berupa kegiatan perbaikan terprogram dan disusun secara sistematis.[3]
Maka pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.[4] Dalam pengertian yang lebih luas pengajaran remedial yaitu pengajaran yang bersifat kuratif (penyembuhan) dan atau korektif (perbaikan). Jadi pengajaran remedial merupakan bentuk khusus pengajaran yang bertujuan untuk menyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi penghambat atau yang dapat menimbulkan masalah atau kesulitan belajar bagi peserta didik.[5]
B.     Bentuk-bentuk pelaksanaan remedial.
Pembelajaran remedial bersifat lebih khusus karena bahan, metode dan pelaksanaannya disesuaikan dengan jenis, sifat dan latar belakang kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Pemberian remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Dengan diberikannya pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik ini memerlukan waktu lebih lama daripada mereka yang telah Bentuk-bentuk pelaksanaan remedial Pembelajaran remedial bersifat lebih khusus karena bahan, metode dan pelaksanaannya disesuaikan dengan jenis, sifat dan latar belakang kesulitan belajar yang dihadapi siswa.[6] Pemberian remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Dengan diberikannya pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik ini memerlukan waktu lebih lama daripada mereka yang telah mencapai tingkat penguasaan.[7] Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi siswa, langkah berikutnya adalah memberikanperlakuan berupa pembelajaran remedial.
Menurut buku Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Remedial, bentuk-bentuk pelaksaan pembelajaran remedial diantaranya :[8]
1)      Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang bisa dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes / pertanyaan. Pembelajaran ulang dilaksanakan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajara atau mengalami kesulitan belajar dan pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan media yang lebih tepat.
2)      Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan, perlu dipilih alternative tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberianbimbingan ini merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor.
3)      Pemberian tugas-tugas, latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perludiperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan belajar dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill) untuk membantu menguasai kompetensiyang ditetapkan.
4)      Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang mempunyai kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami kelambatan belajar. Dengan teman sebaya diharapka peserta didik lebih terbuka dan akrab.

C.    Prinsip-Prinsip Remedial Teaching
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus, antara lain:[9]
1)      Adaptif
Setiap individu peserta didik memiliki karakter dan keunikan sendiri-sendiri, oleh karena itu program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik.
2)      Interaktif
Dalam proses pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia. Hal ini didasarkan atas pertimbanganbahwa kegiatan belajar peserta didik yang bersifat perbaikan perlu mendapatkan monitoring dan pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan segera diberikan bantuan.
3)      Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian.
Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang berbeda-beda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
4)      Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera mungkin memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut yang dialami peserta didik.
5)      Kesinambungan dan Keterbatasan dalam Pemberian pelayanan
Program pembelajaran reguler dalam pembelajaran remedial merupakan satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.
Prinsip-prinsip tersebut di atas sangatlah penting dalam mendukung proses pembelajaran remedial, dan seorang guru hendaknya benar-benar memahami prinsip-prinsip tersebut, agar nantinya peserta didik tidak merasa kesulitan lagi dalam mengikuti proses pembelajaran remedial.
D.    Perbandingan Pengajaran Biasa dengan Remedial Teaching
1.      Pengajaran biasa diantaranya:
a)      Kegiatan pengajaran biasa sebagai program belajar mengajar di kelas dan semua siswa ikut berpartisipasi.
b)      Tujuan pengajaran biasa adalah dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan sama untuk semua siswa.
c)      Metode dalam pengajaran biasa untuk semua siswa.
d)     Pengajaran biasa dilakukan oleh guru.
2.      Pengajaran remedial diantaranya:
a)      Pengajaran remedial dilakukan setelah diketahui kesulitan belajar kemudian diadakan pelayanan khusus.
b)      Pengajaran remedial bertujuan disesuaikan dengan kesulitan belajar siswa.
c)      Metode dalam pengajaran remedial berdeferensial (sesuai dengan sifat, jenis dan latar belakang kesulitan belajar siswa).
d)     Pengajaran remedial dilakukan oleh team (kerja sama antara guru dengan pihak yang membantu terselenggaranya pengajaran remedial, seperti guru BP).
e)      Alat pengajaran remedial lebih bervariasi.
f)       Pengajaran remedial lebih deferensial dengan pendekatan individual.
g)      Pengajaran perbaikan evaluasinya disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dialami siswa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perbandingan pembelajaran biasa dengan pembelajaran remedial yaitu pembelajaran biasa diberikan kepada semua siswa dengan tujuan pencapaian yang sama, sedangkan pembelajaran remedial dilakukan apabila siswa mengalami kesulitan belajar setelah mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dan siswa tersebut belum mampu menguasai tujuan pembelajaran tertentu.[10]

E.     Metode Dalam Remedial Teaching
Metode yang digunakan dalam Remedial Teaching yaitu metode yang dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan bimbingan belajar mulai dari identifikasi kasus sampai dengan tindak lanjut. Metode yang dapat digunakan, yaitu:[11]
1)      Tanya jawab
Metode ini digunakan dalam rangka pengeanalan kasus untuk mengetahui jenis dan sifat kesulitannya. Sebagai metode Remedial Teaching, tanya jawab dilakukan dalam bentuk dialog antara guru dan murid yang mengalami kesulitan belajar dan dari hasil dialog itu murid akan memperoleh perbaikan dalam kesulitan belajarnya.
Berdasarkan jenis dan sifat kesulitan yang dihadapi murid, guru mengajukan beberapa pertanyaan, dan murid memberikan jawaban. Melalui serangkaian tanya jawab, guru mengajukan beberapa pertanyaan dan murid memberikan jawaban. Melaui serangkaian tanya jawab, guru membantu murid untuk mengenal dirinya secara lebih mendalam, memahami kelemahan dan kelebihan dirinya, dan memperbaiki cara-cara belajarnya.
Dengan demikian kesulitan belajar yang dialaminya dapat diatasi sedikit demi sedikit. Dalam tanya jawab dapat dilakukan secara individual atau secara kelompok. Secara individual apabila dialog dilakukan antara guru dan seorang murid yang mengalami kesulitan belajar. Keuntungan metode tanya jawab sebagai metode Remedial Teaching adalah antara lain:
a)      Memungkinkan terbinanya hubungan yang lebih dekat antara guru dengan murid
b)      Dapat meningkatkan saling pemahaman antara guru dengan murid
c)      Dapat meningkatkan motivasi belajar murid
d)     Dapat lebih meningkatkan pemahaman diri pada murid
e)      Dapat menumbuhkan rasa harga diri murid
2)      Diskusi
Diskusi merupakan suatu bentuk interkasi antar individu dalam kelompok untuk membahas suatu masalah. Dalam interaksi ini masing-masing peserta diskusi dapat turut serta menyumbangkan saran-saran dalam menemukan pemecahan suatu masalah. Dalam hubungan dengan remedial teaching, diskusi dapat digunakan sebagai salah satu metode dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk memperbaiki kesulitan belajar. Metode ini digunakan dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk memperbaiki kesulitan belajar yang dialami oleh sekelompok siswa.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh melalui metode diskusi dalam Remedial Teaching antara lain:
a)      Dalam diskusi masing-masing individu dapat lebih mengenal dirinya dan kesulitan yang dihadapi serta menemukan jalan pemecahannya.
b)     Interkasi dalam kelompok dapat menumbuhkan sikap saling mempercayai antara yang satu dengan lainnya.
c)      Dapat saling membantu antar individu dan mengembangkan kerja sama antar pribadi.
d)     Pengenalan dan kepercayaan diri secara lebih mendalam dan mengarahkannya secara lebih baik.
e)      Menumbuhkan rasa tanggung jawab baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain.
3)      Pemberian Tugas
Metode ini dapat digunakan dalam rangka mengenal kasus dan dalan rangka pemberian bantuan. Dalam metode ini, siswa yang mengalami kesulitan belajar dibantu melalui kegiatan-kegiatan melaksanakan tugas-tugas tertentu. Penetapan jenis dan sifat tugas yang diberikan sesuai dengan jenis, sifat, dan latar belakang kesulitan yang dihadapinya. Pemberian tugas dapat bersifat secara individual atau kelompok sesuai dengan kesulitan belajarnya. Hal yang harus diperhatikan adalah agar tugas-tugas yang diberikan dirancang secara baik dan terarah sehingga pemberian tugas ini benar-benar membantu memperbaiki kesulitan belajar yang dihadapi murid.
Dalam Remedial Teaching metode pemberian tugas mempuyai beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain:
a)      Murid dapat lebih memahami dirinya baik kekuatan maupun kelemahannya
b)      Murid dapat memperdalam dan memperluas materi yang dipelajarinya
c)      Memperbaiki cara-cara belajar yang pernah dialami
Dengan metode ini, siswa yang mengalami kesulitan dapat ditolong dan diharapkan dapat lebih memahami dirinya, dapat memperdalam materi yang telah dipelajari, dan dapat memperbaiki cara-cara belajar yang pernah dialami.
4)      Kerja kelompok
Metode ini hampir bersamaan dengan metode pemberian tugas dan metode diskusi. Yang terpenting dari kerja kelompok adalah interaksi di antara anggota kelompok, dan dari interaksi ini diharapkan akan terjadi perbaikan pada diri murid yang mengalami kesulitan belajar. Dalam metode ini beberapa murid bersama-sama ditugaskan untuk mengerjakan suatu tugas tertentu. Kelompok dapat terdiri atas murid-murid yang mengalami kesulitan belajar yang sama atau dapat pula seorang atau beberapa orang saja yang mengalami kesulitan belajar. Dalam interakasi kelompok ada beberapa keuntungan antara lain:
a)      Adanya pengaruh kelompok yang dianggap cakap dan berpengalaman.
b)      Kehidupan kelompok dapat meningkatkan minat belajar.
c)      Dalam kelompok dapat dicapai adanya pemahaman diri dan saling memahami diantara anggota.
d)     Kerja kelompok dapat memupuk berkembangnya rasa tanggung jawab.
5)      Tutor
Tutor adalah siswa sebaya yang ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar. Bantuan yang diberikan oleh teman-teman sebaya pada umumnya dapat memberikan hasil yang cukup baik. Karena hubungan antara teman lebih dekat dibandingkan hubungan antara murid dengan guru. Pemilihan tutor ini berdasarkan prestasi, hubungan sosial yang baik, dan cukup disenangi oleh teman-temannya.
Tutor berperan sebagai pemimpin dalam kegiatan kelompok sebagai pengganti guru. Dalam pelaksanaannya, tutor ini dapat membantu teman-temannya secara individual maupun secara kelompok berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diberikan guru.
Ada beberapa keuntungan metode tutor, antara lain:
a)      Adanya suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antara murid yang dibantu dengan murid sebagai tutor yang membantu.
b)      Bagi tutor sendiri, kegiatan ini merupakan pengayaan dan juga menambah motivasi belajar.
c)      Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri.
6)      Pengajaran individual
Pengajaran individual adalah suatu interaksi antara guru siswa secara individual dalam proses belajar mengajar. Dengan metode ini guru dapat mengajar secara lebih intensif karena disesuaikan dengan keadaan kesulitan yang dihadapi siswa dan kemampuan individual mereka. Prosedur mengajar lebih diarahkan kepada usaha memperbaiki kesulitan belajar siswa. Materi yang diberikan mungkin pengulangan dari yang sudah atau pengayaan dari yang sudah dimiliki atau mungkin pemberian materi baru semuanya tergantung keadaan kesulitannya.
F.     Pendekatan Pembelajaran perbaikan/ Remedial Teaching
Pembelajaran remedial merupakan kegiatan yang sangat penting dalam keseluruhan program pembelajaran, maka perlu memahami berbagai pendekatan dan metode remedial.Pendekatan ini dibedakan menjadi tiga yaitu:[12]
1)      Pendekatan kuratif, pendekatan ini dilakukan setelah program pembelajaran yang pokok selesai dilaksanakan dan dievaluasi, guru akan menjumpai beberapa bagian di peserta didik yang tidak mampu menguasai seluruh bahan yang telah disampaikan. Dalam hal ini guru harus mengambil sikap yang tepat dalam memberikan layanan bimbingan belajar yang disebut dengan pembelajaran remedial. Sedang peserta didik yang hampir berhasil dan yang berhasil dapat diberikan layanan pengayaanatau diarahkan ke program pembelajaran yang lebih tinggi. Pendekatan kuratif dilakukan dengan metode (a) pengulangan yang dapat dilakukan pada setiap akhir jam pertemuan dan akhir unit pelajaran atau setiap pokok bahasan, (b) pengayaan dan pengukuhan ini ditunjukkan kepada peserta didik yang mempunyai kelemahan ringan dan secara akademik mungkin siswa tersebut cerdas.
2)      Pendekatan preventif, pendekatan ini diberikan kepada peserta didik yang diduga akan mengalami kesulitan belajar dalammenyelesaikan program yang akan ditempuh. Pendekatan preventif ini ini bertolak dari hasil pretes atau evaluative reflektif. Berdasarkan hasil pretes ini guru dapatmengklasifikasikan kemampuan peserta didik menjadi tiga golongan, yaitu peserta didik yang diperkirakan mampu menyelesaikan program sesuai dengan waktu yang disediakan, peserta didik yang diperkirakan akan mampu menyelesaikan program lebih cepat dari waktu yang ditetapkan, dan peserta didik diperkirakan akan terlambat atau tidak dapat menyelesaikan program sesuai waktu yang telah ditetapkan. Dari penggolongan ini maka teknik layanan yang dapat dilakukan meliputi kelompok belajar homogen, layanan individual dan layanan pembelajaran dengan kelas khusus.
3)      Pendekatan pengembangan, pendekatan ini merupakan upaya diagnostik yang dilakuakan guru selama berlangsungya pembelajaran. Sasarannya agar peserta didik dapat segera mengatasi hambatan-hambatan yang dialami selama mengikuti pembelajaran.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
§  Pengertian remedial teaching berarti bahwa: pertama hubungan dengan perbaikan, pengajaran bagi murid yang hasil belajarnya jelek. Kedua, remedial berarti bersifat menyembuhkan. Sedangkan teaching yang berarti pengajaran dalam kamus bahasa indonesia yang berarti: proses perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan, perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar
§  Bentuk-bentuk pelaksanaan remedial
a)      Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
b)      Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan
c)      Pemberian tugas-tugas, latihan secara khusus.
d)      Pemanfaatan tutor sebaya.
§  Prinsip-prinsif remidial teaching
a)      Adaptif
b)      Interaktif
c)      Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian.
d)     Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin
e)      Kesinambungan dan Keterbatasan dalam Pemberian pelayanan

§  Perbedaan pengajaran biasa dengan remedial teaching banyak
§  Metode dalam remedial teaching
1.      Tanya jawab.          2. Diskusi.       3. Pemberian Tugas.    4. Kerja kelompok.      5. Tutor Pengajaran individual
§  Pendekatan dalam remedial teaching
a)      Pendekatan kuratif
b)      Pendekatan preventif
c)       Pendekatan pengembangan




DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu dan Widodo Supriyono, 2004, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka cipta
Departemen pendidikan dan kebudayaan, kamus besar bahasa indonesia edisi II, jakarta: balai pustaka, 1991
Ischak S.W, 1982, Program remedial dalam proses belajar mengajar, Yogyakarta: Liberty
Iskandar, 2009, Psikologi pendidikan, Ciputat: Gaung persada press
Usman Moh.Uzer & Lilis setiawan, 1993, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar-Mengajar, Bandung :PT. Remaja Rosdakarya
Prayitno, 2008, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:Rineke Cipta Sugihartono, dkk. 2012, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta:UNY Press
Sukiman, 2012, Pengembangan Sistem Evaluasi, Yogyakarta: Insan Madani



[1] Departemen pendidikan dan kebudayaan, kamus besar bahasa indonesia edisi II (jakarta: balai pustaka 1991) hlm 831
[2] Kamus besar bahasa indonesia hlm 15
[3] Ischak S.W, Program remedial dalam proses belajar mengajar, (Yogyakarta: Liberty, 1982), h.1. 
[4] Moh.Uzer Usman & Lilis setiawan, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar – Mengajar,
(Bandung :PT. Remaja Rosdakarya, 1993), hal. 103.
[5] Sugihartono, dkk. Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta:UNY Press, 2012), hal. 171.
[6] Prayitno, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:Rineke Cipta, 2008), hal.
285.
[7] Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi, (Yogyakarta. Insan Madani:2012). hal.50
[8] Ibid.,51
[9] Iskandar, Psikologi pendidikan, (Ciputat: Gaung persada press, 2009), h.130-131. 
[10] Abu ahmadi dan Widodo supriyono, Psikologi belajar, (Jakarta: PT. Rineka cipta, 2004), h.153. 
[11] Ibid, h.181-184. 
[12] Sugihartono, dkk. Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta:UNY Press, 2012), hal. 175-178.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian An-Nahyu, sighat-shigat An-Nahyu, kaidah-kaidah An-Nahyu

MAKALAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sistem pendidikan Islam di Indonesia